Monday, July 21, 2025
HomeBeritaIntel pangkas ribuan pekerja di Israel, proyek pabrik baru terhenti

Intel pangkas ribuan pekerja di Israel, proyek pabrik baru terhenti

Perusahaan chip asal Amerika Serikat, Intel, tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran di Israel, termasuk pemangkasan jumlah pekerja dan pengurangan operasional di pabrik andalannya di Kiryat Gat, wilayah selatan Israel. Langkah ini mencerminkan tantangan struktural yang lebih dalam yang dihadapi Intel secara global maupun lokal.

Mengutip laporan harian bisnis Globes, jumlah pekerja di pabrik Intel Kiryat Gat telah berkurang dari sekitar 5.000 orang pada 2019 menjadi 4.000 pada akhir 2023.

Langkah ini sejalan dengan restrukturisasi global Intel setelah pendapatan tahunan perusahaan turun tajam, dari 78 miliar dolar AS pada 2020 menjadi 53 miliar dolar AS pada 2023. Selama periode yang sama, Intel juga mencatat kerugian bersih sebesar 18,7 miliar dolar AS.

Restrukturisasi mencakup otomatisasi jalur produksi di pabrik Fab 28 — fasilitas utama Intel di Israel yang telah beroperasi sejak 1996. Otomatisasi ini menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 pekerja produksi serta sekitar 10 persen dari staf litbang (penelitian dan pengembangan).

Fab 28 selama ini menjadi model performa industri yang sukses, dengan total ekspor mencapai 86 miliar dolar AS — berkontribusi sekitar 3 hingga 3,5 persen terhadap ekspor tahunan Israel.

Intel kini menghadapi tekanan kompetitif yang semakin besar dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang mendominasi produksi chip canggih untuk klien global seperti Apple, Nvidia, dan Amazon.

Investasi tertahan, masa depan tak pasti

Laporan Globes juga menyebutkan bahwa Intel telah menerima sekitar 1,5 miliar dolar AS dalam bentuk hibah dari pemerintah Israel selama bertahun-tahun. Pada tahun-tahun terakhir, pemerintah bahkan menyetujui paket tambahan senilai 3,2 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik baru, Fab 38. Namun proyek ini kini dihentikan seiring dengan langkah penghematan Intel.

Meskipun proyek terhenti dan terjadi gelombang PHK, Kementerian Keuangan Israel dan Otoritas Investasi belum menjatuhkan sanksi terhadap Intel. Sebab, pencairan dana tetap bergantung pada pencapaian target yang telah disepakati sebelumnya.

Sementara itu, pesaing utama Intel, Nvidia, justru meningkatkan investasinya di Israel. Perusahaan teknologi AS tersebut mengumumkan rencana investasi senilai 540 juta dolar AS untuk membangun pusat pengembangan baru di Israel utara, dengan target perekrutan hingga 5.000 tenaga kerja.

Pengamat menyebut tren ini sebagai pergeseran lanskap teknologi Israel — dari basis manufaktur menuju penelitian dan pengembangan berbasis kecerdasan buatan (AI).

Kekhawatiran warga Kiryat Gat

Di kota Kiryat Gat, yang selama ini sangat bergantung pada Intel baik secara langsung maupun tidak langsung, suasana menjadi kian cemas. Penangguhan proyek Fab 38 dan pengurangan investasi menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap perekonomian lokal.

Meski Intel tetap memberikan pesangon dan tunjangan yang tergolong besar — termasuk cuti berbayar dan paket kompensasi yang bisa melebihi 238.000 dolar AS — banyak pekerja, terutama yang berusia lebih tua, merasa khawatir akan kesulitan mencari pekerjaan baru di tengah pasar tenaga kerja yang menyempit.

Masa depan keberadaan Intel di Israel pun kini menjadi tanda tanya besar.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular