Saturday, June 28, 2025
HomeBeritaIsrael ancam naikkan eskalasi di Tepi Barat, pasukan serbu Nablus dan Tulkarm

Israel ancam naikkan eskalasi di Tepi Barat, pasukan serbu Nablus dan Tulkarm

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengumumkan rencana peningkatan eskalasi di wilayah Tepi Barat jika negara-negara Eropa, termasuk Prancis, terus mendorong pengakuan terhadap negara Palestina.

Langkah ini mencerminkan sikap keras pemerintahan Israel di tengah tekanan internasional yang semakin besar untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina melalui solusi dua negara.

Dalam pertemuan dengan sejumlah jurnalis saat kunjungannya ke permukiman-permukiman di Tepi Barat, Smotrich mengungkapkan isi rencana tersebut.

Salah satu poin utama adalah niat Israel untuk memberlakukan kedaulatan sepihak atas Area C di Tepi Barat.

Sebuah wilayah yang secara administratif dan keamanan sepenuhnya berada di bawah kontrol Israel menurut Perjanjian Oslo.

Rencana tersebut juga mencakup pengusiran penduduk di kawasan Khan al-Ahmar, yang telah lama menjadi sorotan dunia internasional, serta upaya mendorong runtuhnya sistem perbankan Palestina melalui penghentian transfer dana.

Menurut harian Israel al-Yaoum, Smotrich juga mengunjungi lokasi-lokasi yang direncanakan untuk pembangunan permukiman strategis baru.

Termasuk di sekitar Jalan 434 yang menghubungkan permukiman di Tepi Barat dengan Tel Aviv.

Serbuan di Nablus dan Tulkarm

Sementara itu, di wilayah pendudukan Tepi Barat, ketegangan kian meningkat. Pasukan Israel kembali melakukan penggerebekan ke sejumlah wilayah Palestina.

Di kota kecil Beit Furik, sebelah timur Nablus, bentrokan pecah antara warga Palestina dan pasukan Israel yang masuk ke wilayah tersebut.

Sumber-sumber lokal yang dikutip Al Jazeera melaporkan, pasukan Israel melepaskan tembakan peluru tajam serta menembakkan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Beit Furik dalam beberapa hari terakhir memang menjadi sasaran penggerebekan berulang oleh militer Israel, dengan dalih mencari orang-orang yang mereka sebut sebagai “buronan”.

Di Tulkarm, militer Israel melanjutkan operasi pembongkaran di kamp pengungsi setempat, meskipun bertepatan dengan hari pertama Idul Adha.

Sumber-sumber di lapangan menyebutkan bahwa buldoser militer menghancurkan puluhan bangunan, baik rumah tinggal maupun bangunan usaha.

Di Jenin, menurut laporan Komite Media Kamp Pengungsi Jenin, puluhan keluarga Palestina dilarang mengunjungi makam keluarga mereka, juga pada hari pertama Idul Adha.

Dalam pernyataannya, komite menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai keagamaan dan hak-hak dasar warga Palestina.

Masih di Jenin, komite tersebut juga melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap empat bersaudara, beberapa di antaranya dalam kondisi terluka akibat bentrokan sebelumnya.

Sejak dimulainya kampanye militer Israel di Jenin, sedikitnya 42 warga dilaporkan tewas, termasuk 2 orang yang disebut tertembak oleh aparat keamanan Otoritas Palestina.

Serangan Israel juga menyebabkan sekitar 22.000 warga mengungsi secara paksa, dan sekitar 600 rumah hancur total. Rumah-rumah lain pun mengalami kerusakan sebagian.

Selaras dengan serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, militer dan kelompok pemukim Israel juga meningkatkan serangan di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Menurut data otoritas Palestina, sedikitnya 973 warga Palestina tewas di Tepi Barat sejak saat itu. Selain itu, sekitar 7.000 orang terluka dan lebih dari 17.000 lainnya ditangkap.

Di Jalur Gaza sendiri, agresi Israel yang berlangsung lebih dari delapan bulan telah menyebabkan lebih dari 180.000 korban jiwa dan luka-luka, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

Lebih dari 11.000 warga dilaporkan hilang dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular