Nablus

Pasukan Zionist Bunuh 12 Warga Nablus, Ubaidah: Tabuh Genderang Perang!

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Pasukan Zionis bunuh 12 warga Palestina-termasuk seorang anak kecil dan dua orang tua dalam serangan brutal yang dilancarkan ke Kota Nablus, Kamis waktu setempat (22/2/2023).

“Lebih dari 60 kendaraan militer “Israel” menyerbu Nablus sekitar pukul 10 pagi sejak hari Rabu, setelah mereka menyamar dan menyusup ke Kota Tua”, kata seorang saksi mata dilansir Middle East Eye.

Nabeela Suliman, salah seorang penduduk Nablus menyebutkan, ketika ia sedang berjalan di pasar bersama putrinya, ia mendengar suara ledakan tiba-tiba, warga mulai berteriak dan panik atas tindakan teror tersebut.

“Suasananya berbeda dan sangat menakutkan. Kami mendengar suara ledakan dan orang-orang berlarian di jalanan, dan banyak dari kami menangis, meminta kepada Allah agar kota kami mendapat perlindungan.”, kata Nabeela.

Aksi teror itu ditujukan pada sebuah bangunan di kota yang dianggap sebagai tempat persembunyian para pejuang Palestina. Media Palestina mengatakan bahwa Hussam Bassam Aslim, 24 tahun dan Mohammed Omar Abu Bakr, 23 tahun tetap bertahan di wilayah milik mereka dan menolak untuk menyerah kepada pasukan penjajah.

Hampir empat jam setelah penggerebekan dimulai, kementerian kesehatan Palestina mengumumkan data terakhir 12 warga Palestina syahid terbunuh, termasuk Aslim dan Abu Bakar.

Mereka diduga sebagai anggota kelompok “Lion’s Den”, yang terkenal selama setahun terakhir karena tindakan tegas membalas teror pemukim ilegal “Yahudi” yang rasisme dan vandal di Tepi Barat.

Serangan mematikan itu memicu reaksi yang tidak biasa dari Abu Obaida, juru bicara pejuang Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam yang sering membuat pernyataan publik hanya pada saat tertentu, seperti perang.

“Pejuang Palestina di Gaza memantau dengan cermat kejahatan yang dilancarkan berulang kali oleh penjajah “Israel” terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat dan kesabaran kami telah menipis”, jelas Abu Obaida.

Faksi Palestina mengutuk keras serangan tersebut, menganggap “Israel” harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi atas pembantaian biadab yang mereka lakukan.

Pasukan “Israel” telah membunuh 59 warga Palestina diawal tahun 2023 ini, dengan tingkat lebih dari satu kematian setiap harinya.

Sementara itu, pihak penjajah mencatat bahwa 10 pemukim Zionis tewas terbunuh dalam aksi balasan oleh pemuda Palestina di Al Quds sejak awal tahun 2023 ini.

Oleh Fayha Shalash, Ramallah, Palestina/MEE
Terjemah oleh : Nafila Bachmid/Gazamedia

Puluhan Warga Palestina Terluka Akibat Peluru Pasukan Israel di Nablus

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Dilaporkan sebanyak 33 warga Palestina terluka oleh peluru dan bom gas air mata tentara penjajah “Israel” dalam bentrokan massal yang meletus di kota Beita dan Beit Dajan di kota Nablus, Jumat (25/3/2022).

Sumber medis menyebutkan, kru mengangkut 5 pemuda yang terluka terkena peluru karet ke rumah sakit dengan kondisi sedang, sementara mereka merawat 27 orang lainnya sesak nafas di lapangan.

Bentrokan meletus di kota Beita, selatan Nablus, setelah pemukim ilegal mencoba menyerbu kota dan menyerang warga sipil.

Sementara itu, pasukan “Israel” menyerang demo mingguan yang mengutuk permukiman ilegal di kota Beit Dajan, sebelah timur Nablus, dan menembaki tim medis dan pers. [ml/as/terj.af]

Bentrokan di Nablus, 20 Pemuda Palestina Terluka

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Puluhan pemuda Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di kota Burqa, sebelah barat Nablus, Tepi Barat, Senin (17/1) malam waktu setempat.

Informasi yang dihimpun jurnalis GAZAMEDIA, seorang pemuda terluka setelah tentara penjajah menembaknya, sementara 19 orang lainnya tersungkur lemas akibat terkena serangan gas air mata yang ditembakan pihak kepolisian Israel.

Petugas medis Palestina segera mengambil tindakan dan melakukan evakuasi untuk melakukan pertolongan medis terhadap sejumlah korban yang terluka.

Kericuhan atau ‘konfrontasi ‘ pecah antara pemuda kota Beita, selatan Nablus, dan pasukan penjajah, setelah kendaraan pemukim illegal ‘Israel’ menyerbu kota yang dihuni warga Palestina.

Para pemuda itu menghancurkan kendaraan pemukim illegal yang tak lain warga Yahudi Israel dan mengepungnya, tetapi tentara penjajah turun tangan untuk menyelamatkannya, dan konfrontasi meletus setelah itu.

Sementara itu, pasukan Israel menangkap seorang pemuda, Musa Nasser, di depan Bab Al-Amoud di Al Quds (Yerusalem) terjajah, dan membawanya ke tujuan yang tidak diketahui. []

Bentrok dengan Pasukan Penjajah Israel, Seorang Warga Nablus Terluka

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Seorang pemuda Palestina ditembak oleh pasukan penjajah “Israel”, sementara puluhan orang alami gangguan pernapasan akibat tabung gas air mata yang ditembakkan selama konfrontasi di kota Burqa, Barat Laut Nablus, Ahad malam (16/1/.

Koresponden Gaza Media mengatakan: “Para pemuda yang alami cidera parah selama konfrontasi berhasil dibawa ke rumah sakit terdekat sedangkan mereka yang alami luka ringan juga mendapat perawatan medis di lokasi bentrokan.”

Konfrontasi pecah setelah sekelompok besar pemukim ilegal “yahudi” menyerang rumah-rumah Palestina dan berusaha merampas isi kota.

Pada gilirannya, muazin masjid-masjid Barqa, melalui pengeras suara menara, mengimbau warga Palestina setempat untuk melawan aksi brutalisme pemukim ilegal “yahudi” yang juga dibantu oleh pasukan penjajah “israel”.

Sementara itu, pemuda Palestina berhasil melancarkan serangan pelemparan batu ke pemukiman ilegal di “Beit Hadassah” dan serang pos militer penjajah di kota Hebron.[]

Pejuang Palestina Lepaskan Tembakan ke Pos Militer Israel di Nablus

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Tak kuasa menahan kesabaran lantaran terus menerus menjadi bulan-bulanan dan kebrutalan serdadu Israel. Pejuang Palestina yang belum diketahui identitasnya -berhasil melepaskan tembakan ke tentara penjajah Israel yang sedang berada di pos militer Jabal Sabih, Kota Beita, Selatan Nablus, Tepi Barat, pada Sabtu (15/1) malam waktu setempat.

Dari laporan Jurnalias Gaza Media mengungkapkan penembakan itu merebak menjadi bentrokan bersenjata antara warga sipil Palestina dan pasukan Israel.

Beruntung tidak ada korban jiwa dari kedua belah pihak namun pasukan penjajah terus lakukan aksi represif terhadap warga Palestina di persimpangan kota Beita.

Dalam beberapa minggu terakhir, di kawasan tersebut mengalami peningkatan konfrontasi bersenjata antara warga Palestina dengan pemukim ilegal ‘Yahudi’ di Jabal Sobeih  yang disuport dari pihak pasukan penjajah bersenjata lengkap. []

Israel Ratakan 50000 Meter Persegi untuk Perluas Permukiman Yitzhar

GAZA MEDIA, NABLUS – Para pemukim pendatang Yahudi meratakan sebagian besar wilayah kota Burin, yang terletak di selatan Nablus, wilayah utara Tepi Barat, Senin (10/1/).

Direktur Umum Publikasi dan Dokumentasi di Badan Perlawanan Anti Tembok Apartheid dan Permukiman Israel, Qassem Awad, mengatakan bahwa buldoser-buldoser pemukim pendatang Yahudi membuldoser sekitar 50.000 meter persegi tanah Palestina di dekat permukiman Yahudi “Yitzhar”, seperti dikutip dari Palinfo, Selasa (11/1).

Dia menjelaskan bahwa para pemukim pendatang Yahudi baru-baru ini mendirikan sejumlah unit rumah permukiman di tanah yang dibuldoser, mengancam akan merebut sebagian besar tanah kota yang dimiliki oleh orang-orang desa dan kota Burin, Hawara dan Asira al-Qibliya.

Dia menegaskan, kawasan ini telah dinyatakan diduduki oleh permukiman Israel selama puluhan tahun, dan warga Palestina dilarang mengakses, mengolah, dan menanaminya.

Dia mengatakan, serangan permukiman ini dilakukan dalam kerangka integrasi peran antara berbagai elemen pendudukan Israel di tingkat legislatif, eksekutif dan yudikatif, pasukan pendudukan Israel dan geng-geng pemukim pendatang Yahudi, dalam konteks perampasan tanah dan merubah wilayah Tepi Barat menjadi kantong-kantong yang terisolasi satu sama lain.[]

Seruan Aksi Massa di Nablus untuk Hadang Serangan Pendatang Yahudi

GAZA MEDIA, NABLUS – Komite Koordinasi Faksi-faksi Palestina di propinsi Nablus menyerukan hari kemarahan dan mobilisasi massa untuk menghadang serangan para pemukim pendatang Yahudi yang berusaha memaksakan realita yang harus diterima pada rakyat Palestina.

Komite mendesak massa Palestina untuk berpartisipasi dalam pawai yang akan dimulai hari ini, Kamis (23/12/2021) menuju tanah Barqa di utara Nablus, dan menyerukan kehadiran mereka pada pukul satu siang, sebagai respon terhadap pawai koloni permukiman Israel, seperti dikutip dari Palinfo.

Komite mengutuk arogansi dan barbarisme yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi, yang menyerang banyak desa dan kota Palestina, di Nablus dan provinsi lainnya.

Komite menekankan perlunya melawan para pemukim pendatang Yahudi di kota Barqa. Pihaknya mengimbau semua massa Palestina untuk melakukan memobilisasi massa dan mengobarkan perlawanan.

sebelumnya, faksi-faksi perlawanan Palestina meminta massa rakyat Palestina untuk meningkatkan konfrontasi dengan penjajah Israel dan mengobarkan wilayah Tepi Barat untuk melawan pendudukan Israel.

Faksi-faksi perlawanan menekankan bahwa intifadhah dan revolusi adalah jalan keluar untuk terbebas dari pendudukan.

Komite mengapresiasi aksi-aksi heroik di Tepi Barat dan al-Quds, yang membuktikan bahwa perlawanan masih ada di lapangan, dan bahwa pemuda Palestina masih memiliki jiwa revolusioner.

Patut dicatat bahwa selama beberapa hari terakhir, rakyat Palestina menggalang aksi massa untuk menghadang serangan para pemukim pendatang Yahudi terhadap penduduk beberapa desa dan kota di Tepi Barat, terutama di Barqa di pinggiran Nablus, dan untuk menghentikan infiltrasi mereka terhadap warga dan properti mereka, serta untuk mendukung perjuangan warga tersebut.

Warga diminta untuk berkumpul dan mendukung penduduk desa yang diserang oleh ratusan pemukim pendatang Yahudi yang mendapatkan dukungan penuh dari pasukan pendudukan Israel, menyusul peristiwa yang menewaskan seorang pemukim Israel dan melukai lainnya dalam aksi penembakan heroik di utara Nablus Kamis lalu.

November lalu terjadi eskalasi aksi-aksi melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan kota al-Quds, yang menewaskan seorang Israel dan melukai 27 orang lainnya.

Menurut laporan dari departemen media Hamas di Tepi Barat, aksi perlawanan selama sebulan terakhir berjumlah 594 aksi, termasuk 15 serangan penembakan dan bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan Israel, 8 di antaranya terjadi di Nablus. .

Di Tepi Barat juga telah terjadi 201 konfrontasi langsung, ratusan aksi pelemparan batu ke pasukan pendudukan Israel dan pemukim pendatang Yahudi, 31 pelemparan bom molotov, dan 72 aksi penghadang terhadap serangan pemukim pendatang Yahudi di seluruh Tepi Barat.[]

Konfrontasi dengan Israel di Utara Nablus, 67 Warga Terkena Tembak

GAZA MEDIA, NABLUS – Pada Ahad (19/12/2021) malam, sebanyak 67 warga sipil Palestina terkena tembak oleh peluru logam berlapis karet dan gas air mata dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel di desa Burqa, barat laut Nablus, wilayah utara Tepi Barat.

Direktur Pusat Darurat di Bulan Sabit Merah Palestina di Nablus, Ahmed Jibril, mengatakan bahwa kru ambulans menangani 15 luka-luka akibat terkena tembak peluru logam, dan 52 lainnya sesak nafas karena terkena tembak gas air mata, selama konfrontasi yang meletus di desa tersebut.

Pada Ahad malam, empat warga sipil Palestina terluka akibat serangan yang dilakukan oleh pemukim pendatang Yahudi terhadap kendaraan warga yang lewat di dekat desa.

Selain itu, pasukan pendudukan Israel pada Ahad malam menyerbu kampung Sath Marhaba di kota al-Bireh.

Para saksi mata melaporkan bahwa bentrokan meletus di kampung tersebut setelah penyerbuan, di mana pasukan pendudukan Israel menembakkan peluru logam berlapis karet, tabung gas air mata, dan bom suara, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Pada hari Ahad, pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi melanjutkan pelanggaran mereka terhadap warga Palestina, tempat-tempat suci dan harta benda mereka, ketika mereka menangkap 20 warga, menyerahkan surat pemberitahuan penyitaan 20.000 meter persegi di barat Salfit, dan menyita sebuah traktor pertanian di Lembah Yordan.[]

Serangan Perlawanan Di Nablus: 1 Zionis Tewas, 2 Luka-Luka

GAZA MEDIA, NABLUS – Seorang pemukim zionis tewas dan 2 lainnya luka-luka, Kamis (16/12) akibat penembakan di dekat permukiman Homash Machlat, Nablus Utara Tepi Barat.

Sejumlah surat kabar Israel melaporkan tewasnya seorang pemukim zionis, akibat tembakan di leher, dan 2 lainnya luka ringan akibat penembakan yang terjadi dekat gerbang permukiman Homash Machlat, seperti dikutip dari Palinfo, Sabtu (18/12).

Media menyebutkan, penembakan dilakukan dari mobil dengan kecepatan tinggi, yang melkai 3 orang pemukim zionis dekat permukiman Machlat, di ruas jalan antara Nablus dan Jenin, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi.

Disebutkan bahwa helicopter militer Israel langsung mengevakuasi korban akibat penembakan tersebut.

Pasukan Israel dalam jumlah besar langsung menyebar di sejumlah lokasi di Nablus Utara, memasang perlitasan pasca penembakan.

Sejak tahun 2007, para pemukim zionis kembali datang ke permukiman dalam rangkaian peringatan hari raya yahudi, mereka menggagas gerakan kembali ke permukiman Homash, dan pihak militer Israel melakukan pengamanan bagi mereka, baik di jalan maupun di lokasi.

Kejahatan kelompok zionis berlangsung dengan dukungan resmi dari pemerintah Israel, untuk memperluas lokasi permukiman dan mengusir penduduk Palestina dari lahan mereka, dengan cara intimidasi dan kejahatan yang terus berlanjut.

Permukiman Homash Machlat terletak di kawasan Barqah Utara, di seberang jalan menuju Jenin, dimana kelompok zionis biasa melempari kendaraan dan warga Palestina yang melintas kawasan.[]

Inilah Si Pemalu yang Mengoyak Pos Keamanan Penjajah Israel di Tulkarem

GAZA MEDIA, NABLUS – Pemalu dan bahkan sangat pemalu. Begitulah keluarga Muhammad Yunus menggambarkan putra mereka, yang melakukan aksi heroik dengan menarget sasaran tentara pendudukan penjajah Israel di pos pemeriksaan militer Jabara di Tulkarem, yang memisahkan antara wilayah Tepi Barat dengan wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina 48); untuk menegaskan bahwa meskipun usianya masih muda, dia adalah seorang pejuang perlawanan revolusioner dan berani.

Keluarga Muhammad Yunus dari Nablus menegaskan bahwa kejahatan pendudukan penjajah Israel terhadap penduduk Tepi Barat dan al-Quds, dan terus meningkatnya koloni permukiman Israel, merupakan faktor yang mempengaruhi generasi Palestina dan mendorongnya untuk melakukan aksi-aksi berani mati.

Iyad Yunus, paman syahid Muhammad Yunus, mengatakan, “Keponakan saya adalah seorang anak pemalu dengan moral yang tinggi, sangat sederhana, patuh kepada orang tuanya, dan memikul tanggung jawab keluarga bersama dengan ayahnya. Bersama ayahnya dia bekerja di sebuah bengkel aluminium.”

Dia menyatakan bahwa ayah Muhammad Yunus adalah seorang eks tawanan yang pernah mendekam di penjara penjajah Israel, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia dibebaskan dari penjara penjajah Israel pada tahun 1999 setelah menghabiskan 12 tahun di penjara pendudukan Israel. Dia saat ini bekerja di sebuah bengkel aluminium.

Mengenai saat-saat terakhir ketidakhadiran Muhammad Yunus di keluarganya, pamannya menuturkan bahwa mereka tiba-tiba kehilangan keponakannya pada pukul 1:30 pagi dini hari dan mulai mencarinya, sampai kemudian ayahnya dikejutkan oleh panggilan dari pendudukan agar dia segera pulang ke rumah setelah mereka memberitahunya bahwa anaknya Muhammad Yunus bersama mereka.

Setelah sampai di rumah, dia mendapati rumahnya telah berantakan dan rusak parah akibat tindakan pasukan pendudukan Israel, kemudian dia mengenali jip yang dia miliki, yang digunakan putranya Muhammad Yunus melakukan aksi serangan di pos militer Israel tersebut.

Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan berduka atas gugurnya Muhammad Nidal Yunus, yang melakukan serangan ke pos pemeriksaan militer pendudukan Israel Jabara pada Senin pagi dini hari di Tulkarem dan menabrakkan kendaraannya pada seorang tentara Israel, melukainya dengan luka serius.

Gerakan Hamas mengatakan bahwa darah para syuhada tidak akan tumpah sia-sia. Daerah mereka akan menumbuhkan kebanggaan dan kebebasan, bahwa rakyat Palestina akan segera mendapatkan kemenangan.

Hamas menegaskan bahwa aksi serangan tersebut terjadi setelah terjadi serangkaian aksi-aksi heroik, yang terakhir adalah aksi yang dilakukan eks tawanan Salfit Muhammad Salima di gerbang al-Amud di al-Quds.

Hamas menegaskan bahwa operasi perlawanan tidak akan berhenti sampai pendudukan Israel dikalahkan dan hengkang dari seluruh tanah Palestina. Tidak ada pilihan bagi pendudukan Israel kecuali hengkang dari tanah Palestina.

Gerakan perlawanan Palestina ini memperingatkan bahwa kebrutalan pendudukan Israel, kejahatan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, dan penodaan tempat-tempat suci di Palestina, hanya akan menambah kegigihan rakyat Palestina pada perlawanan dan bekerja untuk mengambil kembali hak-hak mereka.

Hamas meminta semua kekuatan Palestina untuk meningkatkan kerja-kerja perlawanan dalam segala bentuknya, menyatukan kompas untuk menghadang pendudukan Israel dan para pemukimnya, memotong jalan mereka, dan menyalakan api dari bawah kaki mereka, seperti yang terjadi di Ramallah beberapa waktu lalu.[]