Israel menerapkan blokade laut di pelabuhan-pelabuhan komersial dan pelabuhan nelayan di selatan Lebanon. Demikian dilaporkan Aljazeera Arabic pada (9/10).
Blokade ini menyusul peringatan dari militer Israel yang meminta penduduk untuk menjauh dari pantai “hingga pemberitahuan lebih lanjut.”
Akibatnya, area dari Sungai Awali—gerbang utama ke Saida (Sidon) —hingga Naqoura, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari perbatasan, kini kosong dari aktivitas laut yang biasanya ramai
Pasar ikan di Saida kini tampak nyaris kosong, dan diperkirakan akan sepenuhnya berhenti beroperasi pada Kamis, menunggu pencabutan blokade.
Menurut anggota serikat nelayan Saida, Muhammad Baydawi, pihak berwenang telah melarang seluruh aktivitas di laut, termasuk memancing dan berenang.
Akibatnya, jumlah ikan yang biasanya mencapai 1.000 hingga 2.000 kilogram per hari kini hanya mencapai 500 kilogram.
Dia menambahkan, pasar hanya buka sebagian untuk menjual ikan segar yang tersisa. Namun mulai Kamis mendatang, pasar akan tutup sepenuhnya.
Baydawi menekankan bahwa nelayan sangat tergantung pada penghasilan harian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan blokade ini berdampak langsung pada sekitar 6.000 orang yang bergantung pada sektor perikanan.
Saliem Wahbi, seorang nelayan, khawatir blokade dan perang yang berkepanjangan akan memperburuk situasi. Katanya, petani dan nelayan sangat bergantung pada penghasilan harian, sehingga sulit bagi mereka untuk bertahan tanpa bisa bekerja.
Wahbi juga menyampaikan permintaan kepada Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, agar pemerintah segera menangani masalah ini, karena “warga butuh bertahan hidup.”
Penjual ikan, Muhammad Skaffi, juga merasakan dampak yang sama. Dia menyebut blokade laut sebagai “pukulan telak” bagi para nelayan dan penjual ikan.
Katanya, ia seperti berada dalam mimpi buruk yang terus berulang.
Dia menambahkan bahwa persediaan ikan yang tersedia akan habis dalam dua hari, dan jika blokade tidak segera dicabut, para nelayan dan penjual ikan akan menghadapi kondisi yang lebih sulit lagi.
Baca juga: Hizbullah rilis video pantauan pangkalan militer Israel di Haifa
Baca juga: Israel ancam serangan RS Indonesia di Gaza, relawan MER-C terpaksa angkat kaki