Pesawat tempur Angkatan Udara Israel (IAF) pada Ahad (8/12) menyerang puluhan target di wilayah Suriah dan menghancurkan persenjataan yang dikhawatirkan dapat jatuh ke tangan pasukan oposisi, menyusul jatuhnya rezim Bashar al-Assad setelah serangan kilat yang dilancarkan kelompok-kelompok oposisi.
Sasaran serangan Israel adalah Bandara Militer Mezzeh, gedung bea cukai dan intelijen, fasilitas penelitian ilmiah, dan laboratorium pertahanan.
Pada hari yang sama, pasukan Israel juga merebut zona penyangga di perbatasan Israel-Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang disebutnya sebagai langkah defensif sementara.
Serangan intens dari puluhan pesawat IAF itu dilakukan dengan fokus pada penghancuran “senjata strategis,” menurut sumber pertahanan yang dikutip oleh The Times of Israel.
Serangan udara tersebut menghancurkan lokasi penyimpanan misil canggih, sistem pertahanan udara, dan fasilitas produksi senjata, menurut sumber-sumber pertahanan.
Sedangkan kantor berita Reuters melaporkan Israel melancarkan tiga serangan udara di ibu kota Suriah pada Ahad terhadap kompleks keamanan dan pusat penelitian pemerintah yang menurutnya di masa lalu digunakan oleh Iran untuk mengembangkan rudal.
Salah satu sumber mengatakan serangan itu telah mengenai infrastruktur yang digunakan untuk menyimpan data militer yang sensitif.
Pejabat Israel telah menyatakan kekhawatiran bahwa senjata kimia dan amunisi serta rudal terlarang lainnya yang telah disimpan Suriah selama beberapa dekade kini dapat jatuh ke tangan pemberontak yang dipimpin kelompok Islam.
Sementara itu menurut laporan jurnalis lokal, serangan udara Israel juga menyerang beberapa pangkalan di provinsi Daraa dan Suwayda.