Thursday, September 19, 2024
HomeBeritaIsrael bunuh 100 jamaah shalat subuh Gaza

Israel bunuh 100 jamaah shalat subuh Gaza

Sekolah tersebut menjadi tempat berlindung bagi warga yang mengungsi

Militer Israel menewaskan setidaknya 100 warga Palestina yang tengah melaksanakan shalat subuh berjamaah di pengungsian sekolah At-Tabi’in di Al-Daraj, timur Kota Gaza.

Sekolah tersebut menjadi tempat berlindung bagi warga yang mengungsi, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut, demikian dilaporkan kantor berita Palestina, Wafa.

Anadolu melaporkan, media pemerintah di Gaza mengecam serangan terhadap sekolah itu. Dan menyatakan serangan tersebut adalah “bagian dari kampanye genosida dan pembersihan etnis yang lebih luas terhadap rakyat Palestina.”

“Tentara pendudukan secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat melaksanakan shalat Subuh, yang menyebabkan lonjakan cepat dalam jumlah korban.”

Media pemerintah Gaza juga mengatakan AS dan Israel bertanggung jawab atas pembantaian itu.

Kantor media tersebut mendesak masyarakat internasional dan organisasi global untuk “menekan Israel agar menghentikan genosida dan pembersihan etnis yang sedang berlangsung terhadap warga sipil dan pengungsi di Jalur Gaza.”

Sementara itu, tentara Israel mengklaim bahwa sekolah tersebut digunakan sebagai “markas militer operasional” oleh kelompok Palestina Hamas.

Tentara Israel juga mengklaim bahwa “beberapa langkah telah diambil untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil.”

Menurut catatan Anadolu, dengan pengeboman Sekolah Al-Tabi’in, ada total enam sekolah yang menjadi target tentara Israel di Kota Gaza dalam sepekan terakhir.

Meskipun ada seruan dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan, mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan pertukaran sandera pada Kamis lalu, Israel terus melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.

Eskalas ini terjadi di tengah ancaman pembalasan oleh kelompok Hezbollah di Lebanon setelah pembunuhan terhadap komandan tertingginya, Fuad Shukr, dalam serangan udara Israel di Beirut pada 30 Juli lalu, dan ancaman Iran untuk membalas setelah pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di ibu kota Teheran pada 31 Juli, yang juga dikaitkan dengan Tel Aviv.

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.700 orang sejak Oktober lalu setelah serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ), yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

Baca juga: Al-Qassam tegaskan dukungan untuk Yahya Sinwar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular