Militer Israel mengumumkan mereka telah menewaskan Fuad Shukr, komandan militer tertinggi Hizbullah, dalam serangan di pinggiran selatan Beirut pada Selasa malam, (30/7).
Anadolu melaporkan, hingga saat ini, belum ada komentar dari Hizbullah terkait serangan tersebut.
“Jet tempur Angkatan Udara Israel telah menewaskan komandan militer tertinggi Hizbullah sekaligus kepala Unit Strategisnya, Fuad Shukr ‘Sayyid Muhsan’, di wilayah Beirut,” kata militer Israel dalam pernyataan resmi mereka.
Militer Israel menyebut bahwa Shukr adalah “tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan menjadi penasihat Nasrallah dalam perencanaan serta pengarahan operasi militer di masa perang.”
Pernyataan itu juga menuduh bahwa Shukr “telah mengarahkan serangan Hizbullah ke Negara Israel sejak 8 Oktober, dan dia adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan 12 anak di (kota) Majdal Shams di Israel utara pada Sabtu malam.”
Baca juga: Warga Druze di Golan sebut Netanyahu pembunuh
Baca juga: Komunitas Druze tolak kehadiran menteri Israel di pemakaman serangan di Golan
Sebelumnya pada Selasa, sebuah ledakan keras terdengar di pinggiran selatan Beirut akibat serangan Israel, di tengah meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel, menurut media Lebanon.
Serangan itu dilaporkan terjadi di sekitar markas Dewan Shura Hizbullah di Haret Hreik.
Media lokal Lebanon melaporkan, serangan dilakukan oleh drone Israel yang menembakkan tiga rudal ke satu bangunan dan menghancurkan dua lantai dari bangunan itu.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan seorang wanita dan dua anak tewas serta, 69 orang lainnya terluka. Tiga di antaranya dalam kondisi kritis, dalam serangan tersebut.
Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut, mengklaim bahwa targetnya adalah seorang komandan Hizbullah yang bertanggung jawab atas serangan rudal di Majdal Shams pada Sabtu di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Sementara Israel menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu, kelompok Lebanon tersebut membantah keterlibatannya. Bahkan penduduk Majdal Shams meyakini Israel sendiri yang melakukan serangan mematikan itu.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa militer telah menginstruksikan warga di kota-kota dekat perbatasan Lebanon untuk tetap berada di tempat perlindungan, mengantisipasi kemungkinan pembalasan dari Hizbullah.
Kekhawatiran akan pecahnya perang besar antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.
Eskalasi ini terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu, menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.