Friday, August 15, 2025
HomeBeritaIsrael larang kurma dan kentang masuk Gaza, gizi warga terancam

Israel larang kurma dan kentang masuk Gaza, gizi warga terancam

Larangan Israel atas masuknya kurma dan kentang ke Jalur Gaza kembali menyoroti strategi pembatasan pangan yang dijalankan terhadap wilayah yang telah terkepung hampir setahun.

Laporan harian Haaretz yang terbit Selasa (12/8) menyebut, pekan lalu Kantor Koordinasi Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah Pendudukan (COGAT) menolak permintaan pengiriman dua komoditas tersebut.

Alasannya, menurut Haaretz, kentang ditolak karena masa simpannya panjang sehingga “berpotensi diperdagangkan atau disalahgunakan Hamas”.

Sementara kurma dianggap sebagai “barang mewah” yang tidak mendesak.

Keputusan ini datang di tengah krisis kemanusiaan yang telah merenggut lebih dari 60.000 nyawa warga Gaza sejak 7 Oktober 2023, hampir separuhnya perempuan dan anak-anak.

Meskipun PBB dan organisasi kemanusiaan telah berbulan-bulan meminta Israel membuka jalur distribusi pangan lebih luas, permintaan itu berulang kali ditolak.

Kentang: Sumber energi di tengah kelaparan

Kentang merupakan sumber karbohidrat penting yang menyediakan energi, serta mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang berperan menjaga daya tahan tubuh.

Kandungan kentang meliputi:

  1. Kaya nutrisi

Menurut Healthline, satu kentang panggang ukuran sedang (173 gram) lengkap dengan kulitnya mengandung:

  • Kalori: 161
  • Lemak: 0,2 gram
  • Protein: 4,3 gram
  • Karbohidrat: 36,6 gram
  • Serat: 3,8 gram
  • Vitamin C: 28% dari kebutuhan harian
  • Vitamin B6: 27% dari kebutuhan harian
  • Kalium: 26% dari kebutuhan harian
  • Mangan: 19% dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 12% dari kebutuhan harian
  • Fosfor: 12% dari kebutuhan harian
  • Niasin: 12% dari kebutuhan harian
  • Folat: 12% dari kebutuhan harian
  1. Kentang mengandung antioksidan

Selain kandungan gizi tersebut, kentang mengandung senyawa seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat yang bertindak sebagai antioksidan.

Zat ini membantu melawan radikal bebas—molekul tidak stabil yang dapat memicu penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

  1. Dapat meningkatkan kontrol gula darah

Kentang juga kaya resistant starch, jenis pati yang tidak sepenuhnya dicerna tubuh dan berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik di usus, sehingga mendukung kesehatan pencernaan sekaligus membantu mengontrol kadar gula darah.

Bagi warga Gaza, kentang bukan sekadar bahan pangan umum, melainkan salah satu sumber energi dan vitamin yang murah, mengenyangkan, dan dapat diolah dengan berbagai cara.

Larangan impor berarti menghilangkan salah satu penopang gizi yang vital di tengah kelaparan.

Selain sebagai sumber energi, kentang mengandung senyawa antioksidan penting seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat.

Senyawa ini bekerja menetralisir radikal bebas—molekul berbahaya yang bila menumpuk dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Kentang juga kaya resistant starch atau pati resisten, jenis pati yang tidak sepenuhnya dipecah dan diserap tubuh.

Pati ini akan mencapai usus besar dan menjadi sumber nutrisi bagi bakteri baik di saluran pencernaan.

Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi resistant starch dengan penurunan resistensi insulin, yang pada gilirannya membantu mengontrol kadar gula darah.

  1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Manfaat lain datang dari perannya dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Saat difermentasi oleh bakteri baik di usus, pati resisten menghasilkan asam lemak rantai pendek yang penting bagi kesehatan dinding usus.

  1. Meningkatkan rasa kenyang

Di sisi lain, kentang juga termasuk makanan yang memberi rasa kenyang tinggi. Sebuah penelitian yang melibatkan 11 orang dan membandingkan 38 jenis makanan populer menemukan kentang menempati peringkat teratas dalam indeks rasa kenyang.

Sifat ini membuat kentang berpotensi membantu mengatur berat badan, karena mampu menekan rasa lapar lebih lama.

Kurma: Zat besi, energi, dan vitamin yang diblokade

Kurma, yang kini dilarang masuk ke Gaza oleh Israel, sejatinya merupakan pangan sarat serat dan antioksidan.

Kandungan nutrisinya bukan hanya memberi energi, tetapi juga berpotensi mendukung kesehatan otak serta membantu mencegah berbagai penyakit.

Dengan pelarangan ini, tubuh warga Gaza kehilangan akses pada ragam manfaat yang terkandung di dalamnya—mulai dari mineral penting, vitamin, hingga sumber energi alami yang telah menjadi bagian tradisi pangan kawasan tersebut selama berabad-abad.

  1. Penuh Nutrisi

Kurma memiliki nilai gizi yang istimewa. Karena sudah melalui proses pengeringan alami, kandungan kalorinya lebih tinggi dibanding sebagian besar buah segar. Jumlah ini sebanding dengan buah kering lain seperti kismis atau ara.

Sebagian besar kalori kurma berasal dari karbohidrat, sementara sisanya berasal dari sedikit kandungan protein.

Meski tinggi kalori, kurma tetap menyimpan sejumlah vitamin dan mineral penting, serta kaya serat yang bermanfaat bagi tubuh.

Dalam takaran 100 gram kurma Medjool, terkandung:

  • Kalori: 277
  • Karbohidrat: 75 gram
  • Serat: 7 gram
  • Protein: 2 gram
  • Kalium: 15% dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 13% dari kebutuhan harian
  • Tembaga: 40% dari kebutuhan harian
  • Mangan: 13% dari kebutuhan harian
  • Zat besi: 5% dari kebutuhan harian
  • Vitamin B6: 15% dari kebutuhan harian
  1. Kaya serat

Asupan serat yang cukup merupakan bagian penting dari pola makan sehat. Dalam setiap 100 gram kurma, terkandung hampir 7 gram serat—jumlah yang signifikan untuk membantu memenuhi kebutuhan harian.

Serat ini berperan mendukung kesehatan sistem pencernaan, mencegah sembelit, serta membantu menjaga keteraturan buang air besar dengan membentuk massa feses yang lebih baik.

Dengan demikian, kurma tidak hanya menjadi sumber energi, tetapi juga membantu tubuh menjaga keseimbangan fungsi pencernaan.

  1. Kaya antioksidan yang melawan penyakit

Kurma merupakan salah satu sumber antioksidan alami yang cukup tinggi, berperan melindungi tubuh dari serangan berbagai penyakit.

Antioksidan bekerja menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas — molekul tidak stabil yang dapat memicu reaksi berbahaya di dalam tubuh dan memicu timbulnya penyakit.

Dibandingkan dengan buah kering sejenis, seperti ara dan plum, kandungan antioksidan dalam kurma terbilang lebih tinggi.

Senyawa bermanfaat ini meliputi flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat, yang masing-masing berkontribusi menjaga kesehatan dan mencegah kerusakan sel.

  1. Meningkatkan kesehatan otak

Konsumsi kurma diyakini dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Sejumlah penelitian laboratorium menunjukkan, kurma bermanfaat menurunkan penanda peradangan di otak, seperti interleukin-6 (IL-6).

Kadar IL-6 yang tinggi kerap dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit degeneratif saraf, termasuk Alzheimer.

Riset lain juga menemukan bahwa kurma berperan mengurangi aktivitas protein beta amiloid, yang dapat membentuk plak di jaringan otak.

Penumpukan plak ini sering diasosiasikan dengan penurunan fungsi kognitif pada penderita demensia.

  1. Pemanis alami

Kurma merupakan sumber fruktosa, sejenis gula alami yang terdapat pada buah-buahan. Inilah yang membuatnya memiliki rasa manis khas dengan sentuhan lembut mirip karamel.

Selain memberikan cita rasa yang kaya, kurma dapat menjadi pengganti sehat gula putih dalam berbagai resep.

Tidak hanya memberikan rasa manis alami, buah ini juga menyumbang asupan serat, antioksidan, dan beragam zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular