Israel melarang Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memasuki negara itu. Secara resmi Israel menyatakannya Guterres tidak diinginkan, kata Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada Rabu, (2/10) dikutip Anadolu.
“Saya telah menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata di Israel dan melarangnya masuk ke negara ini,” ujar Israel Katz dalam pernyataannya.
Beberapa pejabat PBB lain juga dilarang masuk Israel dalam beberapa bulan terakhir. Diantaranya Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, yang dituduh berpihak pada Palestina.
Israel juga mempertanyakan kredibilitas badan PBB untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA.
Untuk membenarkan langkah tersebut, Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa Guterres tidak “secara tegas mengutuk” Iran atas serangan rudal yang dilakukan pada Selasa terhadap Israel.
Guterres, kata Katz, juga belum menyatakan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sebagai “organisasi teroris.”
Pada Selasa, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel. Serangan itu dikatakan sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan seorang komandan Garda Revolusi Iran baru-baru ini.
Israel berjanji pada Selasa malam untuk menanggapi serangan tersebut pada waktunya.
Ketegangan di kawasan meningkat karena serangan Israel yang tak henti-hentinya selama hampir setahun di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.600 orang.
Konflik tersebut juga meluas ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya sejak 23 September.
