Otoritas Israel pada Senin (27/11) memaksa dua warga Palestina untuk menghancurkan rumah mereka sendiri di Yerusalem Timur yang diduduki, serta merobohkan sebuah toko di wilayah tersebut.
Demikian dilaporkan Aljazeera Arabic.
Sumber lokal melaporkan, warga bernama Hala Al-Obeidi di Beit Hanina, Yerusalem Utara, dipaksa menghancurkan rumahnya. Seorang warga lainnya di kawasan yang sama diperintahkan membongkar rumahnya yang berbentuk mobil trailer.
Di tempat terpisah, pasukan Israel menghancurkan satu toko di Kamp Pengungsi Shuafat, Yerusalem Timur, milik Suleiman Falah Abu Khudair.
Dalam operasi lainnya, petugas dari Balai Kota Yerusalem, yang dikawal oleh pasukan Israel, menyerbu daerah Al-Isawiya dan membagikan surat perintah pembongkaran rumah serta panggilan untuk pemiliknya menghadap bagian pengawasan bangunan.
Otoritas Israel secara sistematis memaksa warga Palestina di Yerusalem Timur untuk menghancurkan rumah mereka sendiri dengan dalih tidak memiliki izin bangunan.
Jika pemilik rumah menolak, alat berat Israel akan menghancurkan properti tersebut, dan pemiliknya dibebani biaya tinggi atas pembongkaran tersebut.
Pemberian izin bangunan kepada warga Palestina hampir selalu ditolak oleh otoritas Israel. Sebaliknya, pembongkaran rumah dan bangunan kerap dilakukan oleh otoritas Israel dengan alasan ilegal.
Menurut laporan yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Yerusalem mengenai pelanggaran Israel di kawasan itu selama November, tercatat 36 kasus pembongkaran dan penggusuran.
Tujuh di antaranya adalah pembongkaran paksa oleh pemilik, sementara sisanya dilakukan oleh alat berat Israel. Sejak 7 Oktober 2023, total ada 391 kasus pembongkaran rumah dan bangunan di Yerusalem.
“Pembongkaran ini merupakan bagian dari kebijakan hukuman kolektif, pengusiran paksa, dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina,” sebut laporan tersebut.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa 20 perintah pembongkaran, pengosongan, dan penyitaan dikeluarkan di berbagai desa dan permukiman di Yerusalem selama bulan November.
Baca juga: Laporan: Hizbullah belum berniat kirim pasukan ke Suriah
Baca juga: Turki di hadapan Iran: Suriah panas karena Assad abaikan tuntutan oposisi