Friday, December 5, 2025
HomeBeritaIsrael tembak warga Palestina terluka, masjid dibakar di Tepi Barat

Israel tembak warga Palestina terluka, masjid dibakar di Tepi Barat

Dua warga Palestina terluka oleh tembakan tentara Israel dalam operasi militer di Kota Qabatiya, selatan Jenin.

Di tempat lain, seorang pemuda Palestina ditembak oleh kelompok pemukim bersenjata di kawasan At-Tall, dekat Kota Sinjil, utara Ramallah.

Peristiwa-peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya aksi kekerasan oleh pemukim dan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam dua pernyataan beruntun, Palang Merah Palestina menyebutkan bahwa 2 warga, masing-masing berusia 17 dan 20 tahun, mengalami luka tembak dalam serangan militer di Qabatiya pada Rabu malam. Keduanya segera dibawa ke rumah sakit.

Menurut para saksi mata, pasukan Israel memasuki kota itu, menyebar di berbagai jalan, serta menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah warga.

Penduduk setempat berusaha menghalau pasukan yang menyerbu permukiman mereka, namun upaya itu tidak mampu menghentikan operasi militer tersebut.

Di Sinjil, seorang pemuda Palestina juga menderita luka tembak setelah puluhan pemukim Israel mencoba menyerbu kota tersebut.

Warga setempat melakukan perlawanan, seperti dilaporkan koresponden Al Jazeera di lokasi.

Pemerintah kota Sinjil dalam keterangannya menjelaskan bahwa para pemukim melancarkan serangan bersenjata dan melepaskan tembakan ke arah kelompok penjaga malam yang bertugas melindungi warga.

Seorang warga terkena tembakan di bagian kaki, sementara para pemukim terus menembakkan peluru dalam jumlah besar.

Tak lama kemudian, kendaraan militer Israel memasuki area tempat para pemukim berkumpul.

Menurut pemerintah kota, para pemukim telah berbulan-bulan berupaya mendirikan pos permukiman baru di wilayah tersebut.

Serangan terbaru ini dipandang sebagai bagian dari pola agresi yang didukung militer Israel untuk menciptakan “realitas permukiman baru”.

Dalam insiden yang disebut otoritas Palestina sebagai eskalasi berbahaya, Kementerian Agama Palestina melaporkan bahwa para pemukim membakar sebuah masjid di Kota Deir Istiya, Kabupaten Salfit, wilayah utara Tepi Barat.

Di lokasi kejadian ditemukan coretan-coretan bernada rasis yang ditinggalkan para pelaku.

Menurut data resmi, para pemukim telah melakukan lebih dari 7.154 serangan selama dua tahun terakhir sejak pecahnya perang di Gaza, yang menyebabkan gugurnya 33 warga Palestina dan mengakibatkan pengosongan 33 komunitas penduduk.

Sementara itu, gabungan serangan tentara Israel dan para pemukim telah menewaskan sedikitnya 1.070 warga Palestina dan melukai sekitar 10.700 orang.

Lebih dari 20.500 warga Palestina juga dilaporkan ditahan dalam periode yang sama.

Di Tepi Barat bagian utara, ratusan warga dari Kamp Pengungsi Nur Shams kembali berunjuk rasa untuk menuntut pulang ke rumah-rumah mereka yang telah dikosongkan secara paksa sejak sepuluh bulan lalu.

Pasukan Israel menghadang mereka dengan membangun pos pemeriksaan militer dan melanjutkan operasi di kamp-kamp pengungsi di wilayah tersebut.

Menurunnya investigasi terhadap kekerasan pemukim

Di tengah meningkatnya serangan terhadap warga Palestina, saluran televisi Israel, Channel 12, mengungkap penurunan drastis dalam jumlah investigasi terkait tindak kekerasan pemukim terhadap warga Palestina.

Menurut laporan tersebut, jumlah berkas investigasi terhadap kejahatan pemukim menurun dari 235 kasus pada 2022 menjadi hanya 60 kasus pada 2024.

Tidak satu pun dakwaan dikeluarkan terhadap pelaku pemukim sepanjang tahun 2024.

Bahkan pada 2023, dakwaan yang diajukan tidak lebih dari 10 persen dari keseluruhan kasus yang diselidiki.

Channel 12 juga mencatat penurunan 69 persen dalam jumlah investigasi terkait kasus penembakan oleh pemukim, penurunan 63 persen untuk kasus serangan fisik, dan penurunan 62 persen pada investigasi kerusakan properti warga Palestina.

Eskalasi di Tepi Barat terjadi bersamaan dengan berlanjutnya pelanggaran Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Perjanjian itu dicapai pada 10 Oktober tahun lalu antara Israel dan Hamas, tetapi berbagai serangan udara dan operasi militer terus dilaporkan.

Sejak serangan besar-besaran Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari 69.000 warga Palestina dilaporkan gugur dan 170.000 lainnya terluka, mayoritas perempuan dan anak-anak. Lebih dari 90 persen infrastruktur Gaza kini hancur.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler