Radio Israel pada Kamis (19/9) melaporkan, Tel Aviv tengah menyiapkan usulan baru terkait kesepakatan Gaza yang akan diajukan kepada mediator untuk memulangkan semua tawanan secara bersamaan.
Menurut laporan tersebut, usulan baru Israel mencakup pemulangan seluruh tawanan dengan syarat pemimpin biro politik Hamas, Yahya Sinwar, dan tokoh-tokoh lainnya meninggalkan Gaza melalui koridor aman.
Usulan tersebut juga mencakup penghentian perang dan pembebasan tahanan Palestina.
Radio Israel menambahkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mungkin akan mempresentasikan usulan baru ini dalam pidatonya di Sidang Umum PBB beberapa hari mendatang.
Belum ada pernyataan resmi dari Hamas mengenai bocoran usulan baru Israel ini.
Tetapi, Hamas sebelumnya menegaskan berkali-kali mereka tidak tertarik dengan usulan baru. Karena mereka telah menyetujui rencana yang diajukan Presiden AS Joe Biden sebelum Netanyahu menambahkan syarat-syarat baru.
Protes di Israel
Sementara itu, keluarga tawanan Israel terus melakukan demonstrasi untuk menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Wartawan Al Jazeera melaporkan demonstrasi berlangsung di Tel Aviv pada hari ini, Kamis (19/9), di mana para pengunjuk rasa mendesak persetujuan atas kesepakatan yang sudah ada di meja perundingan.
Baca juga: Yahya Sinwar terlibat aktif dalam pengambilan keputusan
Mereka juga menegaskan pentingnya menyetujui pertukaran tawanan dan menghindari perang total.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat kunjungannya ke Kairo kemarin, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah membuat kemajuan terkait kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Blinken mengatakan bahwa 15 dari 18 poin dalam kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan telah disepakati, tetapi beberapa isu yang tersisa masih memerlukan penyelesaian.
Dia menambahkan, Washington telah menyampaikan beberapa ide kepada pihak Qatar dan Mesir untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tertunda. Tetapi keberhasilan kesepakatan bergantung pada niat politik kedua pihak.
Baca juga: NYT: Sinwar aktif pantau media berbahasa Ibrani, komunikasi via kurir
Blinken juga menegaskan gencatan senjata adalah cara terbaik untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza dan mencegah risiko ketidakstabilan regional.
Mesir dan AS
Mengenai Koridor Philadelphi, Blinken menyatakan bahwa AS tidak akan menerima perubahan apa pun pada aturan yang berlaku sebelum 7 Oktober terkait koridor itu.
Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas telah mengalami kebuntuan selama lebih dari 10 bulan.
Hal ini disebabkan sikap Netanyahu yang ingin terus melanjutkan perang di Gaza dan bersikeras mempertahankan kontrol di Koridor Philadelphi dan Netzarim di selatan dan tengah Gaza.
Sementara Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari Gaza dan pemulangan pengungsi tanpa syarat.
Meskipun ada hambatan dari pihak Israel, Mesir bersama Qatar dan Amerika Serikat terus berupaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tawanan antara kedua belah pihak.
Baca juga: Israel akui Sinwar lebih baik dibanding pemimpin Otoritas Palestina