Friday, April 25, 2025
HomeBeritaJenderal rezim Assad tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah baru

Jenderal rezim Assad tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah baru

 

Seorang sumber keamanan mengonfirmasi tewasnya Brigadir Jenderal Ali al-Shalhoub, seorang pilot dalam rezim Suriah yang telah digulingkan, Bashar al-Assad. Ia dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan, yang juga menyebabkan empat anggota Keamanan Umum mengalami luka-luka.

Sementara itu, sejumlah pengungsi Suriah menjadi korban dalam ledakan drone yang terjadi di kota Hawsh al-Sayyid Ali, yang terletak di Lembah Bekaa, Lebanon Timur, dekat perbatasan Suriah.

Kantor berita resmi Lebanon melaporkan bahwa delapan pengungsi terluka dalam insiden tersebut.

Ledakan itu terjadi bersamaan dengan bentrokan antara tentara Suriah dan kelompok bersenjata dari Hizbullah Lebanon. Menanggapi insiden tersebut, tentara Lebanon mengirim pasukan tambahan ke wilayah perbatasan setelah terdengar suara tembakan dan ledakan.

Kementerian Pertahanan Suriah menuduh milisi Hizbullah menembakkan peluru artileri dari wilayah Lebanon ke arah posisi militer Suriah di daerah Qusayr, sebelah barat Homs. Tentara Suriah kemudian membalas dengan menargetkan sumber tembakan tersebut.

Namun, atas permintaan tentara Lebanon, serangan balasan dihentikan. Tentara Lebanon berjanji akan menyisir wilayah tersebut dan mengejar kelompok bersenjata yang bertanggung jawab.

Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan penangkapan Orwa Suleiman di Latakia. Ia dituduh terlibat dalam kejahatan perang terhadap warga sipil, termasuk dalam kampanye militer di utara Suriah pada tahun 2019 dan serangan terhadap pos militer pada bulan Maret lalu.

Pihak berwenang mengatakan bahwa Suleiman ditangkap dalam sebuah penyergapan yang direncanakan dengan matang, dan kini telah diserahkan ke kejaksaan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Ketegangan di perbatasan

Hubungan antara Suriah dan Lebanon kembali memanas sejak pertengahan Maret, setelah Suriah menuduh Hizbullah menculik dan membunuh tiga tentaranya.

Sebagai respons, Menteri Pertahanan Suriah Marhaf Abu Qasra dan Menteri Pertahanan Lebanon Michel Menassa bertemu di Arab Saudi pada 28 Maret. Keduanya sepakat pentingnya penegasan batas wilayah dan peningkatan kerja sama keamanan.

Mereka menandatangani kesepakatan untuk membentuk komite hukum dan teknis, serta mengaktifkan mekanisme koordinasi dalam menghadapi tantangan militer dan keamanan.

Situasi Perbatasan yang Rumit

Pemerintah baru Suriah saat ini berupaya memperkuat kendali atas wilayah perbatasan, termasuk menindak penyelundupan narkoba dan kelompok-kelompok sisa dari rezim sebelumnya.

Perbatasan Suriah dan Lebanon terkenal rumit secara geografis—terdiri dari pegunungan, lembah, dan dataran tanpa penanda yang jelas. Keduanya terhubung oleh enam jalur resmi sepanjang 375 kilometer, serta banyak jalur ilegal yang kerap digunakan untuk penyelundupan manusia, barang, dan senjata.


Kalau kamu mau versi yang lebih ringkas atau mau dijadikan berita pendek, tinggal bilang aja!

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular