Sunday, December 22, 2024
HomeBeritaJurnalis media Kanada mundur karena ogah dukung genosida Gaza

Jurnalis media Kanada mundur karena ogah dukung genosida Gaza

Mantan jurnalis Canadian Broadcasting Corporation (CBC), Arfa Rana, mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap pemberitaan jaringan tersebut mengenai serangan bom Israel yang terus-menerus terhadap warga Palestina.

Rana menyebut liputan tersebut “bersekongkol” dalam genosida di Jalur Gaza.

Rana mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap apa yang ia sebut sebagai pemberitaan CBC yang berat sebelah, yang mengabaikan konteks sejarah dan gagal mengakui skala penuh penderitaan warga Palestina.

“Saya sangat terkejut dengan kurangnya konteks sejarah yang diberikan CBC mengenai hubungan antara Israel dan Palestina, serta bahasa yang digunakan untuk membela pembantaian warga Palestina oleh Israel,” tulis Rana di Mondoweiss, sebuah situs berita independen yang fokus pada perkembangan di Israel, Palestina, dan kebijakan luar negeri AS terkait.

Ia juga mengkritik “Panduan Bahasa CBC tentang Timur Tengah” yang disebutnya sebagai sebuah “paradoks bencana,” serta pendekatan CBC yang berusaha menetralisir pemberitaan tentang wilayah tersebut tanpa mengakui pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

Meskipun telah menyuarakan kekhawatirannya di dalam internal CBC, Rana mengatakan dirinya dipinggirkan dan diabaikan di ruang redaksi.

Rana juga mengungkapkan dampak emosional yang dirasakannya selama bekerja di lingkungan tersebut. “Pada saat saya mengundurkan diri, saya merasa sudah kehilangan jati diri saya,” ujarnya.

Rana berharap pengalamannya dapat mendorong jurnalis lain untuk mempertanyakan bagaimana media arus utama membentuk opini dan narasi publik.

“Ini adalah saat yang tepat bagi para jurnalis untuk menggunakan kekuatannya dalam mengubah opini publik melalui tulisan mereka. Pada akhirnya, menyampaikan kebenaran bukan hanya kewajiban moral, tetapi bagi jurnalis, ini adalah tindakan revolusioner,” tutupnya.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular