Friday, July 25, 2025
HomeBeritaKapal kemanusiaan Handala yang menuju Gaza hilang kontak

Kapal kemanusiaan Handala yang menuju Gaza hilang kontak

Koalisi Freedom Flotilla (FFC), kelompok internasional yang berupaya menembus blokade Israel atas Jalur Gaza, menyatakan pada Kamis (25/7/2025) bahwa pihaknya telah kehilangan kontak dengan kapal “Handala” yang membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

“Seluruh komunikasi dengan kru Handala telah terputus,” demikian pernyataan resmi FFC di saluran Telegram mereka.

“Kami kehilangan semua kontak dengan kru, dan terdapat banyak drone yang mengitari kapal, yang berarti kapal kemungkinan telah dicegat atau diserang,” lanjut pernyataan tersebut.

Koalisi menyerukan dukungan publik untuk menjamin keselamatan para kru kapal dan meminta masyarakat menghubungi perwakilan politik serta media lokal untuk mendesak Israel agar mengizinkan kapal Handala melanjutkan perjalanannya dan menjamin jalur aman menuju Gaza.

Belum ada informasi lebih lanjut terkait lokasi kapal, kondisi awak, maupun konfirmasi resmi mengenai keterlibatan Israel dalam insiden ini.

Insiden sebelumnya

Insiden ini terjadi setelah beberapa upaya pengiriman bantuan ke Gaza sebelumnya juga mendapat hambatan.

Pada 2 Mei, kapal MV Conscience milik FFC diserang drone di perairan internasional dekat Malta, menyebabkan kebakaran dan kerusakan struktural.

Pada 9 Juni, militer Israel mencegat kapal Madlene di lepas pantai Gaza dan menahan 12 aktivis internasional yang berada di dalamnya, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg dan anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan. Mereka kemudian dideportasi dengan syarat tidak boleh kembali.

Krisis kemanusiaan di Gaza

Sejak dimulainya kampanye militer Israel di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 59.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas. Serangan tersebut telah menghancurkan sistem layanan kesehatan dan menyebabkan krisis pangan akut di wilayah tersebut.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serangan militernya di wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular