Monday, September 8, 2025
HomeBeritaKardinal Filipina kepada Israel: Jangan ganggu leluhur Anda di dalam kubur

Kardinal Filipina kepada Israel: Jangan ganggu leluhur Anda di dalam kubur

Kardinal Filipina Pablo Virgilio David, yang akrab disapa Ambo David, menyerukan kepada warga Israel agar menghentikan perang di Gaza.

Dalam pesannya yang bernuansa religius, ia mengingatkan agar bangsa itu tidak mengulangi penderitaan yang pernah mereka alami dengan menimpakannya kepada bangsa lain.

“Cukup sudah, hentikan perang, hentikan pendudukan, hentikan pembantaian,” demikian tulis Kardinal David dalam pesan yang ia unggah di akun Facebook pribadinya, baik dalam bahasa Inggris maupun Ibrani.

Pesan tersebut ditujukan langsung kepada rakyat Israel, dengan nada menohok hati nurani dan jiwa mereka.

Pesan ini menjadi sorotan harian La Croix (Prancis), yang menilai seruan terbuka seorang pemimpin gereja Katolik Asia terhadap Israel tergolong langka.

Kardinal David, yang menjabat Ketua Konferensi Waligereja Filipina sekaligus Wakil Ketua Federasi Konferensi Waligereja Asia, sebelumnya juga kerap menggunakan media sosial untuk menanggapi konflik di Timur Tengah.

Dalam pesannya, prelatus berusia 66 tahun itu mengaitkan penderitaan warga Gaza hari ini dengan tragedi Holocaust yang menimpa bangsa Yahudi pada Perang Dunia II.

“Kalian adalah bangsa yang membawa ingatan kolektif akan penderitaan tak terlukiskan—genosida, pembersihan etnis—yang pernah berupaya melenyapkan kalian dari sejarah,” tulisnya.

Ia melanjutkan, bahwa Israel juga menimpakan penderitaan yang sama kepada bangsa lain.

“Jangan biarkan leluhur kalian, yang pernah berteriak di ghetto Yahudi lalu mati di kamp-kamp konsentrasi, terusik dalam kubur mereka saat melihat cucu-cicitnya menjatuhkan hukuman kolektif kepada bangsa yang tak ada sangkut pautnya dengan penderitaan mereka,” imbuhnya.

Kardinal David bahkan merujuk pada sejarah alkitabiah Israel. Menurut dia, mengejar agenda ideologis Zionisme dengan mengorbankan martabat dan keberlangsungan hidup bangsa lain berarti melanggar sejarah Israel sendiri, kitab suci mereka, serta perjanjian dengan Tuhan yang adil dan penuh belas kasih.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular