Puluhan guru di Spanyol menggelar aksi duduk dan mengunci diri di dalam pusat kebudayaan Circulo de Bellas Artes, Madrid, pada Selasa (2/9/2025), sebagai bentuk protes terhadap penjualan senjata ke Israel. Mereka mendesak pemerintah Spanyol segera memberlakukan embargo senjata atas negara tersebut di tengah agresi militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Aksi ini dipelopori oleh kelompok “Greater Palestine: Education against Genocide”, yang terdiri dari sekitar 60 pendidik serta sejumlah tokoh dari sektor kebudayaan. Aksi dimulai dengan sebuah pertemuan para guru dan kemudian berlanjut menjadi aksi duduk (sit-in), seperti dilaporkan oleh media lokal El Diario.
“Kami tidak akan pergi dari sini,” tegas Carlos Diez, seorang guru sekolah menengah berusia 63 tahun yang juga merupakan anggota inisiatif tersebut.
Para peserta aksi mendesak Kabinet Pemerintah Spanyol segera mengesahkan dekrit yang telah lama diumumkan untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel. Mereka juga menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Tel Aviv.
Inisiatif ini bertujuan menggerakkan komunitas pendidikan di seluruh Spanyol untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina, terutama di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza.
Selain aksi di Madrid, kelompok ini juga merencanakan aksi serupa di berbagai kota lainnya. Mereka juga akan menggelar pembacaan publik atas nama-nama lebih dari 18.500 anak yang dilaporkan tewas dalam agresi militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Situasi Gaza Memburuk
Sejak pecahnya perang pada Oktober tahun lalu, lebih dari 63.600 warga Palestina telah dilaporkan tewas dalam serangan udara dan darat Israel. Wilayah Gaza kini berada dalam kondisi krisis parah, dengan kelaparan, penyakit, dan runtuhnya layanan dasar yang meluas.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait kampanye militernya di wilayah tersebut.