Kelompok Kontak Gaza mengusulkan pembentukan Aliansi Global untuk memajukan solusi dua negara dalam penjajahan Israel terhadap Palestina.
Hal itu tertuang dalam pertemuan tingkat menteri di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Kamis (26/9) seperti dikutip Anadolu.
“Hari ini, kami berkumpul untuk mengusulkan Aliansi Global bagi pelaksanaan solusi dua negara, dengan fokus pada pembentukan negara Palestina,” ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al-Saud setelah pertemuan tersebut.
Peserta utama dalam sesi ini termasuk Perdana Menteri Palestina Muhammed Mustafa, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Nuh Yilmaz, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide, serta perwakilan dari berbagai negara lainnya.
Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi menekankan, pertemuan lanjutan akan diadakan di beberapa ibu kota, termasuk Riyadh, Brussels, Kairo, Oslo, Amman, dan Ankara, untuk melanjutkan pembahasan dari sesi New York ini.
Pertemuan lanjutan tersebut akan berfokus pada langkah-langkah praktis untuk memperkuat upaya perdamaian PBB yang sedang berjalan guna mencapai solusi dua negara.
Ketika ditanya tentang penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap usulan gencatan senjata di Lebanon, diplomat top Arab Saudi itu menyatakan bahwa dia tidak terkejut.
“Sayangnya, sejak meletusnya perang di Gaza, kita selalu diberitahu bahwa kita hampir mencapai gencatan senjata di Gaza, namun hal itu tidak pernah terjadi,” katanya.
Ia menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Israel terkait Lebanon.
“Saya tidak memahami bagaimana perang dan kelanjutannya bisa menjadi satu-satunya opsi. Pasti ada pilihan lain, dan oleh karena itu, saya kembali menyerukan gencatan senjata serta diplomasi sebagai jalan penyelesaian.”
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mendukung seruan Al-Saud untuk gencatan senjata di Lebanon.
Ia menegaskan sikap kolektif Uni Eropa, dengan menyoroti pernyataan bersama negara-negara anggota yang menyerukan gencatan senjata 21 hari di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
“Perang bukanlah solusi, dan serangan-serangan terhadap Lebanon ini telah menimbulkan banyak korban sipil yang tidak bisa dibenarkan oleh hak untuk membela diri,” kata Borrell.
Kelompok kontak ini dibentuk November lalu dalam pertemuan puncak bersama antara OIC dan Liga Arab di Arab Saudi. Kelompok ini dibentuk untuk menghentikan perang di Gaza serta membantu mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
