Anggota keluarga sandera Israel di Gaza menyatakan bahwa tahap kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan harus dimulai segera, sebelum kembali terjadinya pertempuran di Gaza.
Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan pers yang disampaikan pada Ahad malam di Tel Aviv.
“Tahanan dulu, Hamas kemudian,” kata Lishay Miran-Lavi, yang suaminya, Omri Miran, ayah dari dua putri kecil mereka, masih ditahan di Gaza seperti dilansir Times of Israel.
“Apa yang kita tunggu?” kata Miran-Lavi. “Kapan saya bisa bangun pagi dan menjawab pertanyaan anak-anak saya tentang kapan ayah mereka, Omri, akan pulang?”
Ilay David, saudara dari tahanan Evyatar David, yang muncul dalam video Hamas minggu lalu bersama sahabatnya, tahanan Guy Gilboa-Dalal, mengatakan itu adalah pertama kalinya keluarga melihat Evyatar sejak ia ditangkap pada 7 Oktober 2023.
“Evyatar dan yang lainnya tidak punya banyak waktu,” kata David. “Kami berterima kasih kepada [Presiden AS Donald] Trump. Bawa kami kesepakatan yang lebih kuat dan lebih aman. Tidak ada tahap, tidak ada fase, bawa kami kesepakatan Trump,” katanya.
Waktu sangat krusial, kata Udi Goren, yang sepupunya, Tal Haimi, tewas pada 7 Oktober dan jenazahnya dibawa ke Gaza.
Dia mengatakan sepupunya dan para tahanan lainnya adalah kartu yang dipegang oleh Hamas, tetapi para tahanan tidak akan bertahan jika Israel kembali berperang di Gaza sebelum mereka dibebaskan.
“Yang hidup akan menjadi yang mati,” kata Goren.