Sunday, September 8, 2024
HomeHeadlineKeluarga sandera Israel protes di Bandara Tel Aviv, tuntut pertukaran sandera

Keluarga sandera Israel protes di Bandara Tel Aviv, tuntut pertukaran sandera

Protes ini terjadi saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan terbang ke Washington pada Senin pagi untuk bertemu para pejabat AS, termasuk Presiden Joe Biden

Keluarga para tawanan Israel di Gaza menggelar demonstrasi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, pada hari Minggu, (21/7), menuntut kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina di Gaza.

Dikutip dari Anadolu, protes ini terjadi saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan terbang ke Washington pada Senin pagi untuk bertemu para pejabat AS, termasuk Presiden Joe Biden.

Puluhan keluarga sandera serta pendukung mereka berkumpul di bandara dan menuntut adanya kesepakatan pertukaran sandera, lapor penyiar publik Israel, KAN.

Pasukan polisi dalam jumlah besar hadir di lokasi protes, menurut KAN.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengizinkan tim negosiasi Tel Aviv untuk pergi ke Qatar pada Kamis guna melanjutkan pembicaraan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tawanan dengan Hamas.

Baca juga: Menteri Israel harap capai kesepakatan tukar tahanan dalam dua minggu

Baca juga: Indonesia impor produk Israel sebesar 29,2 juta dolar pada Januari-April 2024

Mesir, Qatar, dan AS telah berusaha selama berbulan-bulan untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan 120 sandera yang tersisa di Gaza.

Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Hampir 39.000 warga Palestina telah tewas, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 89.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama lebih dari sembilan bulan serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade ketat terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserang pada 6 Mei.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular