Wednesday, May 21, 2025
HomeBeritaKemenkes Gaza: 98 warga Palestina gugur dalam 24 jam

Kemenkes Gaza: 98 warga Palestina gugur dalam 24 jam

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 98 warga Palestina gugur akibat serangan udara Israel sejak Selasa (21/5) dini hari.

Di tengah gempuran tanpa henti itu, kelompok perlawanan Palestina melancarkan sejumlah operasi balasan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di pihak militer Israel.

Koresponden Al Jazeera menyebutkan, 17 warga Palestina tewas sejak tengah malam akibat serangan udara intensif.

Di Jabalia, wilayah utara Jalur Gaza, sedikitnya 12 warga tewas setelah dua rumah hancur dibombardir jet-jet tempur Israel.

Serangan lain dilaporkan terjadi di Deir al-Balah, Gaza Tengah. 6 warga, termasuk 3 anak-anak, dilaporkan tewas.

Tim medis dan pertahanan sipil masih mencari korban di antara puing-puing bangunan yang rata dengan tanah. Jenazah dan korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsha.

Di Khan Younis, empat warga lainnya tewas akibat serangan udara Israel. Di wilayah Bani Suhaila, sisi timur kota tersebut, satu warga meninggal dan seorang lainnya terluka setelah rumah mereka dihantam rudal.

Artileri Israel juga terus menggempur wilayah utara Khan Younis dan Rafah secara intensif sejak dini hari.

Sedikitnya 20 serangan udara dilaporkan terjadi di kawasan timur dan selatan Khan Younis pada Rabu pagi.

Kerugian di pihak Israel

Di tengah operasi militer Israel, sejumlah media Israel melaporkan insiden yang mereka sebut sebagai “peristiwa keamanan serius” yang terjadi Selasa malam. Sensor militer Israel memberlakukan larangan publikasi atas detail kejadian tersebut.

Namun, sejumlah kanal komunitas pemukim Israel menyebutkan, satu tentara tewas dan 3 lainnya luka-luka setelah bangunan tempat mereka berlindung dihantam oleh serangan dari kelompok perlawanan Palestina, yang menyebabkan gedung itu runtuh.

Proses evakuasi dikabarkan berlangsung lama dan penuh kesulitan karena pertempuran sengit di lokasi.

Jenazah salah satu tentara baru ditemukan berjam-jam kemudian di bangunan terdekat, yang menimbulkan dugaan bahwa perlawanan sempat berupaya membawa jenazah tersebut.

3 tentara lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis dan telah dievakuasi menggunakan helikopter militer.

Peristiwa ini merupakan insiden kedua dalam satu hari yang diberi status “sensitif” oleh militer Israel.

Dalam insiden sebelumnya, bangunan yang ditempati pasukan Israel juga dilaporkan runtuh dan menyebabkan dua tentara luka berat dan satu lainnya luka sedang.

Pagi hari ini, militer Israel mengonfirmasi kematian seorang tentara berpangkat sersan mayor dari unit elit pengintaian tempur Batalion 82, yang tewas dalam pertempuran di Gaza selatan.

Perlawanan terus berlanjut

Sayap militer Jihad Islam, Saraya Al-Quds, menyatakan melalui kanal Telegram bahwa mereka telah menyerang tank tempur Israel jenis Merkava di kawasan Khuza’a, timur Khan Younis.

Serangan itu menggunakan peluru kendali antitank RPG. Mereka mengklaim kendaraan tersebut terbakar setelah terkena tembakan.

Beberapa hari terakhir, intensitas serangan balasan dari kelompok perlawanan meningkat di wilayah timur Kota Gaza, Rafah, Khan Younis, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.

Serangan-serangan ini disebut telah menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel, meskipun rincian resmi dari pihak Israel masih dibatasi sensor militer.

Perlawanan bersenjata terus berlangsung meskipun Israel menambah jumlah pasukannya di Gaza dan meningkatkan intensitas serangan udara serta darat.

Israel melanjutkan ofensifnya ke Jalur Gaza sejak 18 Maret lalu setelah membatalkan kesepakatan gencatan senjata yang sebelumnya dicapai.

Sejak saat itu, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 3.400 warga Palestina tewas dan 9.600 lainnya luka-luka.

Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS) memungkinkan Israel melancarkan operasi militer besar-besaran.

Serangan-serangan itu telah menewaskan dan melukai lebih dari 174.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Lebih dari 11.000 warga masih dilaporkan hilang, dan ratusan ribu lainnya terusir dari tempat tinggal mereka.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular