Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Ahad (5/5) memperingatkan bahwa persediaan bahan bakar di rumah sakit-rumah sakit di wilayah tersebut hanya akan bertahan selama tiga hari lagi.
“Kependudukan Israel menghalangi organisasi internasional dan PBB untuk mengakses area penyimpanan bahan bakar yang telah ditunjuk untuk rumah sakit dengan alasan bahwa area tersebut terletak di ‘zona merah’,” ujar kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Anadolu.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa bahan bakar yang terbatas saat ini “hanya cukup untuk menjalankan operasi rumah sakit selama tiga hari.”
Rumah sakit di seluruh wilayah yang dilanda perang ini sangat bergantung pada generator untuk mengoperasikan unit perawatan intensif, ruang operasi, dan departemen penting lainnya, karena kerusakan parah pada jaringan listrik lokal akibat pemboman Israel selama berbulan-bulan.
“Penghalangan pasokan bahan bakar ini menimbulkan ancaman langsung terhadap kelangsungan operasional rumah sakit,” tegas kementerian tersebut, sambil memperingatkan kemungkinan terjadinya penutupan total layanan medis vital.
Sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023, hampir 52.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan brutal tersebut.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, pada November 2023, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkan terhadap wilayah kantong tersebut.
