Monday, November 3, 2025
HomeBeritaKepala staf Israel bahas situasi Gaza dengan pejabat militer AS

Kepala staf Israel bahas situasi Gaza dengan pejabat militer AS

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Eyal Zamir, pada Sabtu (1/11), mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS), Jenderal Dan Keene, untuk membahas perkembangan situasi di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan resmi, militer Israel menyebut bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Keene ke Tel Aviv yang dimulai sejak Jumat.

Keduanya, menurut pernyataan itu, melakukan penilaian situasi di Gaza serta membicarakan “tantangan-tantangan regional di kawasan dekat dan jauh,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Militer Israel juga merilis cuplikan video yang memperlihatkan Keene mengunjungi sebuah lokasi militer bersama Zamir.

Namun, lokasi dan tujuan kunjungan itu tidak dijelaskan secara spesifik.

Kunjungan kedua

Sehari sebelumnya, Keene melakukan penerbangan pengintaian menggunakan helikopter militer Israel di atas wilayah udara Gaza, dalam rangka kunjungan resminya ke Tel Aviv untuk membahas perkembangan keamanan kawasan.

Kunjungan ini merupakan yang kedua bagi pejabat militer tinggi Amerika tersebut.

Sebelumnya, ia pernah datang ke Israel pada pertengahan Oktober lalu, mendampingi Presiden Donald Trump dalam lawatan yang mencakup pertemuan dengan para petinggi militer Israel.

Harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Keene tiba di Tel Aviv pada Jumat dan langsung bertemu Zamir di pangkalan militer Amerika di Kota Kiryat Gat, selatan Israel.

Keduanya kemudian mengadakan pertemuan bersama sejumlah pejabat militer lain untuk membahas situasi regional dan koordinasi pascaperang.

Pekan lalu, Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) secara resmi membuka Pusat Koordinasi Sipil dan Militer di Kiryat Gat.

Menurut pernyataan resmi, pusat ini bertujuan “mendukung stabilitas Gaza” serta memantau penerapan gencatan senjata.

Komando tersebut kini dipimpin oleh Letnan Jenderal Patrick Frank, yang ditunjuk sebagai kepala operasi militer baru di wilayah itu.

Pusat tersebut menjadi platform operasional pertama yang dibentuk CENTCOM di wilayah Israel, dan dirancang untuk memantau perkembangan di Gaza pasca-kesepakatan gencatan senjata.

Gencatan senjata itu sendiri mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, berdasarkan rencana Presiden Donald Trump yang mencakup penghentian perang, penarikan bertahap pasukan Israel, pertukaran tahanan, serta masuknya bantuan kemanusiaan secara langsung ke Gaza.

Namun, di lapangan, pelanggaran terhadap kesepakatan itu terus terjadi. Menurut data terbaru otoritas kesehatan di Gaza, serangan dan blokade Israel yang berlangsung selama 2 tahun terakhir telah menewaskan sekitar 68.858 warga Palestina dan melukai 170.664 orang, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler