Khatib Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikrimah Sabri, pada hari Senin menyerukan umat Islam untuk berbondong-bondong menuju Masjid Al-Aqsha menjelang matahari terbenam pada Rabu mendatang guna menghidupkan malam ke-27 Ramadan.
Dalam pernyataan yang diterima oleh Al Jazeera Net, Sabri menegaskan pentingnya memanfaatkan malam istimewa tersebut dengan shalat, qiyamul lail, dan berbagai amal saleh di lingkungan Al-Aqsha.
Seruan ini muncul di tengah meningkatnya pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas pendudukan Israel untuk menghalangi umat Muslim mencapai Al-Aqsha selama bulan Ramadan.
Mereka bahkan melarang i’tikaf di masjid pada hari Kamis dan Jumat sebelum dimulainya sepuluh hari terakhir Ramadan.
Sabri juga menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk meningkatkan upaya mereka, memperkuat posisi mereka, dan bersatu dalam melindungi Masjid Al-Aqsha dari ancaman yang semakin meningkat.
Sebelumnya, otoritas Israel telah melarang warga Palestina dari Tepi Barat untuk memasuki Yerusalem dan shalat di Al-Aqsa sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.
Sementara itu, kepolisian Israel mengumumkan peningkatan pasukan keamanan di Yerusalem selama bulan Ramadan.
Mereka hanya mengizinkan sejumlah kecil warga Tepi Barat untuk shalat di Al-Aqsha dengan persyaratan keamanan yang sangat ketat.
Warga Palestina menganggap pembatasan ini sebagai bagian dari kebijakan intensif Israel dalam upaya Yahudisasi Yerusalem dan menguasai Al-Aqsha.
Hal ini terjadi di tengah percepatan pembangunan permukiman ilegal, pengusiran warga Palestina.
Serta peningkatan eskalasi militer di Tepi Barat, yang berlangsung seiring dengan perang genosida di Jalur Gaza.