Militer Israel membatalkan rencana tur ke wilayah-wilayah yang diduduki oleh pasukan Israel di dalam wilayah Suriah, dengan alasan adanya pembaruan situasi keamanan yang tidak dijelaskan secara rinci.
Pekan ini, militer Israel sebelumnya telah membuka izin untuk pelaksanaan tur di wilayah Suriah barat daya yang saat ini secara ilegal diduduki oleh Israel. Dalam rencana tersebut, para wisatawan akan didampingi oleh pemandu resmi yang memiliki izin khusus dari otoritas Israel.
Tur tersebut rencananya akan mencakup area-area yang biasanya tertutup bagi warga sipil dan wisatawan, termasuk wilayah yang baru-baru ini diduduki Israel dalam beberapa bulan terakhir, sejak mantan kelompok pemberontak Suriah mengambil alih pemerintahan pasca runtuhnya rezim Assad.
Namun, rencana tersebut kini dibatalkan. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Jumat, militer Israel menyatakan bahwa keputusan itu diambil setelah dilakukan “penilaian situasi operasional.” Mereka menambahkan bahwa “akses ke jalur-jalur penyeberangan pagar tidak akan diizinkan untuk saat ini.”
Menurut laporan surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, pembatasan ini berlaku untuk sebagian besar jalur masuk ke wilayah Suriah yang diduduki dari arah Israel. Namun, satu jalur yang berada di Gunung Hermon, yang menghadap ke perbatasan Lebanon, akan tetap dibuka sementara waktu.