Friday, June 6, 2025
HomeBeritaKorban tewas di Gaza bertambah, panglima militer Israel tegaskan perang belum usai

Korban tewas di Gaza bertambah, panglima militer Israel tegaskan perang belum usai

Serangan udara Israel kembali menelan korban jiwa di Jalur Gaza, Kamis (5/6) dini hari, menyasar tenda-tenda pengungsi di beberapa lokasi.

Sejumlah anak-anak termasuk di antara para korban, sementara Panglima Staf Angkatan Bersenjata Israel menegaskan bahwa perang masih jauh dari kata akhir.

Dilaporkan oleh koresponden Al Jazeera, mengutip sumber medis dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, selatan Gaza, enam warga Palestina gugur, termasuk anak-anak, dalam serangan drone Israel yang menghantam tenda-tenda pengungsi di wilayah Al-Mawasi.

Sebanyak 4 dari 6 korban berasal dari satu keluarga yang sama. Selain itu, 15 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Sementara itu, tiga warga Palestina, termasuk seorang anak dan pria lanjut usia, dilaporkan tewas dalam serangan di Kamp Pengungsi Al-Shati, barat Kota Gaza.

Menurut sumber di Rumah Sakit Al-Shifa, sejumlah korban luka berada dalam kondisi kritis.

Serangan udara juga terjadi di Deir al-Balah, wilayah tengah Gaza. Seorang anak perempuan dilaporkan gugur akibat serangan drone yang menyasar sebuah rumah, demikian disampaikan sumber medis di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.

Sebelumnya, empat warga Palestina tewas dalam serangan di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza.

Sumber di Rumah Sakit Al-Shifa menyebut bahwa serangan tersebut juga melukai sejumlah warga, termasuk perempuan dan anak-anak, beberapa di antaranya dalam kondisi gawat.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa sejak Rabu (4/6) dini hari, sedikitnya 60 warga Palestina gugur akibat rentetan serangan udara di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Di tengah eskalasi ini, Panglima Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dalam sebuah upacara kelulusan perwira menegaskan bahwa perang “belum berakhir.”

Ia menyatakan, pihaknya akan terus berupaya mempercepat jalannya perang, sekaligus memastikan bahwa tujuan strategis Israel tercapai.

Halevi juga melontarkan ancaman kepada kelompok Hamas, yang menurutnya harus “membayar mahal” atas penolakannya terhadap usulan mediator Amerika Serikat, Steven Wiettkof.

Ia menegaskan bahwa militer Israel tidak akan berhenti hingga para sandera dikembalikan secepat mungkin.

Sementara itu, Hamas mengaku telah memberikan tanggapan positif terhadap usulan Wiettkof, yang disebut-sebut mencerminkan aspirasi rakyat Palestina, yaitu penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu — yang saat ini tengah diincar Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan perang — tetap menolak segala bentuk usulan yang dapat mengakhiri agresi militer.

Sejak Oktober 2023, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza, yang oleh banyak pengamat dan pakar hukum internasional dikategorikan sebagai genosida.

Lebih dari 54.000 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 125.000 lainnya luka-luka. Hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi, sementara kehancuran infrastruktur yang terjadi disebut-sebut sebagai yang terburuk sejak Perang Dunia II.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular