Seorang anggota keamanan Palestina meninggal akibat luka yang dideritanya di Jenin, Tepi Barat, sehingga jumlah korban tewas dari operasi keamanan yang tengah berlangsung di wilayah itu meningkat menjadi tujuh orang.
Hal itu diutarakan juru bicara keamanan Palestina, Rabu (25/12) dikutip Anadolu Agency.
Pasukan keamanan Palestina meluncurkan operasi dua pekan lalu terhadap pihak-pihak yang mereka sebut sebagai “penjahat” di kamp pengungsi Jenin.
Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan Palestina mengatakan, seorang agen intelijen meninggal dunia pada Rabu “saat menjalankan tugasnya di kamp Jenin.”
Menurut laporan media lokal, setidaknya tujuh orang telah tewas dalam operasi tersebut, termasuk tiga personel keamanan, tiga warga sipil, dan seorang komandan kelompok Jihad Islam.
Operasi ini memicu tuduhan dari sejumlah faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, yang menuding Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah menargetkan pejuang perlawanan di kamp tersebut.
Pada Minggu, Jaringan Non-Pemerintah Palestina, sebuah payung lebih dari 130 kelompok hak asasi manusia Palestina, menyerukan dialog untuk menyelesaikan konflik di Jenin.
Pada Senin, Hamas menuduh pasukan keamanan Palestina membakar rumah-rumah pejuang perlawanan di kamp pengungsi Jenin.
Ketegangan terus meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki akibat perang brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 44.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.
Baca juga: Empat negara Arab nyatakan dukungan untuk pemerintahan baru Suriah
Baca juga: Laporan: Netanyahu dan Mossad beda pendapat soal serangan ke Iran