Sunday, September 14, 2025
HomeBeritaKrisis darah mengancam pasien Gaza

Krisis darah mengancam pasien Gaza

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Sabtu (14/9/2025), memperingatkan krisis serius akibat kekurangan darah di rumah sakit-rumah sakit.

Persediaan darah yang semakin menipis diperburuk oleh merosotnya kampanye donor, seiring kelaparan dan malnutrisi yang melanda warga akibat blokade Israel.

Dalam pernyataannya, Kementerian menyebut kebutuhan harian rumah sakit mencapai 350 kantong darah, jauh di atas ketersediaan saat ini.

Situasi ini amat berbahaya mengingat banyaknya korban luka berat akibat serangan militer Israel yang memerlukan transfusi segera untuk menyelamatkan nyawa.

Menurut otoritas kesehatan, selama ini kampanye donor masyarakat menjadi penopang utama bank darah di Gaza.

Namun, dengan kondisi kelaparan meluas, sebagian besar warga sudah tidak lagi memenuhi syarat untuk menyumbangkan darah.

Kementerian melayangkan seruan mendesak kepada semua pihak, baik lembaga kemanusiaan maupun organisasi internasional, agar segera membantu menambah persediaan darah dan komponennya di Gaza.

Krisis ini kian parah karena sektor kesehatan juga kekurangan obat-obatan dan perlengkapan medis. Sejak Maret lalu, Israel menutup hampir seluruh jalur masuk ke Gaza.

Akibatnya, banyak pasien tidak mendapat antibiotik maupun peralatan dasar.

“Dokter tidak punya pilihan selain melakukan amputasi, karena obat-obatan penting tidak boleh masuk,” kata Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, kepada Al Jazeera.

Sejak 2 Maret, Israel menutup rapat semua perlintasan menuju Gaza, menghentikan distribusi pangan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan.

Puluhan ribu truk bantuan menumpuk di perbatasan, tetapi hanya sebagian kecil yang diizinkan masuk, itupun tidak mencukupi kebutuhan minimal penduduk yang kelaparan.

Sebagian besar bahkan dirampas oleh kelompok bersenjata yang, menurut Pemerintah Gaza, mendapat perlindungan dari tentara Israel.

Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, hingga kini 64.803 orang tewas dan 164.264 lainnya luka-luka sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular