Mesir mengonfirmasi pada Selasa bahwa mereka akan menjadi tuan rumah KTT darurat Arab pada 4 Maret untuk membahas rencana pembangunan kembali Jalur Gaza tanpa memindahkan penduduk Palestina yang ada di sana.
KTT ini awalnya dijadwalkan pada 27 Februari, namun ditunda hingga 4 Maret “untuk menyelesaikan persiapan logistik,” kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.
Kementerian tersebut menyebutkan bahwa tanggal baru ini ditetapkan setelah koordinasi dengan Bahrain, sebagai ketua Liga Arab saat ini, dan melalui konsultasi dengan negara-negara Arab.
KTT ini menyusul sebuah proposal dari Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi penduduk Palestina untuk mengembangkan wilayah tersebut menjadi apa yang dia sebut sebagai “Riviera Timur Tengah.”
Pada hari Minggu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengonfirmasi bahwa negaranya sedang mempersiapkan rencana “komprehensif” untuk membangun kembali Gaza tanpa memindahkan warga Palestina.
Rencana Trump untuk pemukiman kembali Palestina telah ditolak oleh dunia Arab dan banyak negara lain, yang menyebutnya sebagai bentuk pembersihan etnis.
Ide kontroversial ini muncul di tengah kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan perang genosida Israel, yang telah membunuh hampir 48.300 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta menghancurkan wilayah tersebut.