Gaza telah mencatatkan 326 kematian akibat kelaparan dan kekurangan obat, serta lebih dari 300 keguguran, selama 80 hari blokade total yang diberlakukan oleh pendudukan Israel, menurut sumber medis di Jalur Gaza, lansir Middle East Monitor pada Selasa (21/5).
Sumber tersebut menjelaskan bahwa dalam periode 80 hari penutupan total ini, 58 kematian disebabkan langsung oleh malnutrisi, sementara 242 orang lainnya—terutama lansia—meninggal akibat kekurangan makanan dan obat-obatan penting.
Selain itu, 26 pasien ginjal meninggal karena kurangnya perawatan diet dan dukungan nutrisi yang diperlukan.
Sumber medis yang sama juga mengonfirmasi bahwa lebih dari 300 keguguran terjadi akibat kekurangan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kehamilan.
Mereka menambahkan bahwa sejumlah kampanye donor darah gagal dilakukan, karena banyak penduduk yang terlalu lemah secara fisik untuk mendonorkan darah.
Sementara itu, rumah sakit di seluruh Gaza menghadapi kekurangan unit darah yang parah pada saat ribuan orang terluka memerlukan operasi penyelamatan nyawa secara mendesak.
Sumber tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa Gaza kini membutuhkan masuknya 500 truk bantuan kemanusiaan dan 50 truk bahan bakar setiap harinya untuk mendukung fasilitas medis dan vital.
Sejak 2 Maret, pasukan pendudukan Israel telah menutup penyeberangan perbatasan Gaza, memblokir masuknya makanan, pasokan medis, bantuan kemanusiaan, dan barang-barang lainnya.