Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Lebanon melarang penggunaan pager dan walkie-talkie dalam penerbangan pada Kamis, (19/9).
Mengutip Anadolu, keputusan itu diambil Lebanon sehari setelah dua gelombang ledakan perangkat di seluruh negeri.
Setidaknya 32 orang tewas dan 3.250 lainnya terluka pada Selasa dan Rabu akibat ledakan yang menargetkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel, pager, di seluruh negara.
Dalam satu pernyataan, direktorat penerbangan Lebanon menyatakan, mereka telah menginstruksikan maskapai yang beroperasi di Bandara Rafic Hariri untuk memberitahu penumpang bahwa pager dan walkie-talkie dilarang di penerbangan.
Larangan ini berlaku baik untuk bagasi yang terdaftar maupun barang bawaan. Pihak terkait Lebanon memperingatan, perangkat tersebut akan disita jika ditemukan.
Kelompok Hizbullah di Lebanon menuduh Israel berada di balik ledakan perangkat tersebut dan berjanji akan membalas.
Belum ada komentar dari Israel mengenai ledakan pager yang terjadi di tengah perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah ini.
Lebanon dan Israel telah saling serang sejak dimulainya agresi Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan hampir 41.300 orang.