Thursday, May 9, 2024
HomeBeritaPalestinaLebih 100 orang gugur akibat serangan udara Israel di Rafah

Lebih 100 orang gugur akibat serangan udara Israel di Rafah

Warga Rafah meratapi situasi di wilayahnya usai diserang Israel. (Foto: MEE)
Warga Rafah meratapi situasi di wilayahnya usai diserang Israel. (Foto: MEE)

Lebih dari 100 orang gugur dalam serangan Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Senin pagi (11/2) di tengah rencana Tel Aviv untuk melancarkan operasi darat, lansir kantor berita Palestina WAFA.

Dalam serangan itu, Israel juga telah membebaskan dua sandera yang ditawan oleh Hamas.

“Kami tidak akan berhenti bekerja untuk memulangkan 134 korban penculikan. Kami ingat, dan kami melanjutkan,” ujar Menteri kabinet Israel Benny Gantz, seperti dilansir Times of Israel.

Rafah terletak di perbatasan Gaza dengan Mesir dan merupakan benteng terakhir para pengungsi.

Sebelumnya, Israel memaksa warga sipil untuk mengungsi, dengan mengklaim bahwa Rafah merupakan zona aman.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell memperingatkan pada hari Sabtu bahwa potensi operasi Israel di Rafah akan menyebabkan bencana kemanusiaan.

“Saya menggaungkan peringatan dari beberapa negara anggota UE bahwa serangan Israel di Rafah akan menyebabkan bencana kemanusiaan dan ketegangan yang parah dengan Mesir,” tulisnya di X.

“Melanjutkan negosiasi untuk membebaskan sandera dan menghentikan permusuhan adalah satu-satunya cara untuk menghindari pertumpahan darah,” tambahnya.

Hamas mengutuk serangan udara Israel terbaru terhadap Rafah di Gaza selatan.

Hamas mengatakan serangan tersebut memperluas lingkup pembantaian yang dilakukan terhadap penjajah Israel terhadap rakyat Gaza.

“Serangan tentara pendudukan Nazi terhadap kota Rafah malam ini… yang sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari seratus martir, dianggap sebagai kelanjutan dari perang genosida dan upaya pemindahan paksa yang dilakukan terhadap rakyat Palestina,” kata Hamas dalam siaran pers pada Senin.

Bulan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan perintah sementara yang menuntut Israel berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza.

ICJ juga mendesak Israel memperbaiki situasi kemanusiaan di wilayah tersebut menyusul tuntutan hukum oleh Afrika Selatan yang menuduh Tel Aviv melakukan genosida.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular