Lebih dari 600 tokoh terkemuka dari dunia film, media, dan budaya menyampaikan keprihatinan terhadap dugaan keberpihakan dalam peliputan BBC.
Mereka mendesak lembaga penyiaran publik Inggris itu untuk menayangkan sebuah film dokumenter tentang perjuangan tenaga medis di Gaza yang hingga kini belum juga dipublikasikan. Demikian disampaikan kantor berita Anadolu, Senin (13/5/2025).
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Direktur Jenderal BBC Tim Davie, para penandatangan menyerukan penayangan dokumenter berjudul Gaza: Medics Under Fire.
Film ini menyoroti kisah para tenaga kesehatan Palestina yang bertugas di tengah gempuran serangan udara Israel.
Surat tersebut ditandatangani oleh sejumlah figur ternama, termasuk aktris peraih Oscar asal Amerika Serikat (AS), Susan Sarandon, komedian Inggris Frankie Boyle, serta jurnalis dan penulis televisi Lindsey Hilsum.
Selain itu, tercatat pula 130 penandatangan anonim, termasuk lebih dari selusin staf internal BBC.
“Kami menulis kepada Anda lagi dengan rasa keprihatinan mendalam atas bentuk sensor terhadap suara-suara dari Palestina — kali ini terhadap para tenaga medis yang bekerja dalam kondisi yang tak terbayangkan di Gaza,” tulis surat tersebut.
Para penandatangan menuduh BBC menunjukkan keberpihakan dalam pemberitaannya tentang Gaza. Mereka mempertanyakan komitmen lembaga itu terhadap prinsip keseimbangan dan ketidakberpihakan.
Menurut mereka, BBC telah “berulang kali menunda penayangan” Gaza: Medics Under Fire, dokumenter yang diproduksi oleh sejumlah sineas peraih nominasi Oscar dan pemenang penghargaan Emmy serta Peabody, termasuk Ben de Pear, Karim Shah, dan Ramita Navai.
Film tersebut mengisahkan serangan terhadap tenaga medis dan rumah sakit di Gaza di tengah agresi militer Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan hampir 53.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Kisah yang terkubur birokrasi dan sensor politik
Dalam pernyataan terpisah, kelompok Health Workers 4 Palestine menyatakan bahwa para tenaga kesehatan yang menjadi subjek film ini telah menyaksikan banyak rekan mereka tewas.
Mereka mempertaruhkan nyawa demi merawat pasien sekaligus mendokumentasikan serangan terhadap fasilitas dan personel medis oleh Israel.
Mereka menyatakan solidaritas terhadap tenaga medis di Gaza yang suaranya tengah dibungkam.
Mereka juga menilai bahwa kisah-kisah mereka terkubur oleh birokrasi dan sensor politik.
“Jika suara para dokter Palestina dianggap tidak kredibel — sebagaimana sebelumnya suara anak-anak Palestina diabaikan — maka suara siapa yang dianggap sah oleh BBC?” demikian pernyataan kelompok tersebut.
Kritik juga datang dari pihak rumah produksi Basement Films yang berada di balik dokumenter tersebut.
“Setiap hari keterlambatan penayangan ini terjadi, BBC gagal menjalankan komitmennya untuk memberi informasi kepada publik, gagal menjalankan tanggung jawab jurnalistik untuk menyampaikan kebenaran, dan gagal memberikan perlindungan kepada para kontributor yang berani ini,” sebut mereka.
Kritik yang lebihluas terhadap BBC
Kecaman terhadap BBC atas peliputan konflik Gaza telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Pada pekan lalu, demonstran berkumpul di depan kantor pusat BBC di London untuk menuduh lembaga penyiaran itu “menutupi genosida”.
Setelah laporan menyebut bahwa BBC juga menangguhkan penayangan dokumenter lain berjudul Gaza: How to Survive a War Zone.
Sementara itu, krisis kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Bank Dunia menyatakan bahwa hampir 2,4 juta penduduk di wilayah tersebut kini sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Israel telah menutup perbatasan Gaza dari pasokan bantuan selama sekitar sembilan pekan terakhir.
Menurut data terakhir, lebih dari 52.800 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah kantong tersebut.