Suara ledakan terdengar di kawasan Arad, sebelah timur kota Be’er Sheva, Israel selatan, menyusul laporan peluncuran sebuah rudal dari wilayah Yaman, Sabtu (28/6).
Laporan tersebut disampaikan oleh radio nasional Israel, sementara sirene peringatan dibunyikan di sejumlah wilayah, termasuk kawasan Laut Mati, Negev, dan bagian selatan negeri itu.
Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya intersepsi terhadap rudal tersebut, dan memperkirakan bahwa pencegatan berhasil dilakukan.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi mengenai lokasi jatuhnya rudal atau dampaknya.
Kelompok Ansharullah—yang lebih dikenal sebagai Houthi—belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Sejak dimulainya agresi militer Israel di Jalur Gaza yang oleh banyak pihak digambarkan sebagai bentuk genosida, kelompok Houthi di Yaman melancarkan puluhan serangan rudal ke arah Israel.
Aksi ini mereka lakukan dalam rangka mendukung perjuangan rakyat Palestina, terutama kelompok perlawanan di Gaza.
Tak hanya menargetkan wilayah daratan Israel, kelompok ini juga menyerang kapal-kapal yang dianggap memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan Israel di Laut Merah.
Mereka bahkan mengklaim telah memberlakukan “zona larangan udara” di atas Bandara Ben Gurion dan “blokade laut” terhadap Pelabuhan Eilat dan Haifa.
Sebagai respons, Israel melakukan serangkaian serangan udara ke wilayah Yaman.
Fasilitas sipil seperti Bandara Internasional Sana’a serta sejumlah infrastruktur pelabuhan di Al-Hudaydah, Ras Isa, dan As-Salif turut menjadi sasaran dan mengalami kerusakan berat.