Monday, December 9, 2024
HomeHeadlineLSM Inggris ingatkan potensi wabah polio massal di Gaza

LSM Inggris ingatkan potensi wabah polio massal di Gaza

Polio adalah virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam

Kehadiran kembali virus polio di Jalur Gaza memicu kekhawatiran akan nasib puluhan ribu anak di Gaza. Ancaman itu semakin besar di tengah lumpunya sistem kesehatan dan genosida Israel yang terus berjalan.

Mengutip laporan Anadou pada Rabu, (21/8) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mendeteksi adanya virus polio dalam sampel limbah di Khan Younis dan Deir Al-Balah.

Sebelumnya bulan ini, Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi kasus polio pada seorang anak berusia 10 bulan dari Deir Al-Balah. Ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan di Gaza dalam lebih dari dua dekade.

“Setidaknya 50.000 anak yang lahir selama 10 bulan terakhir di tengah konflik sangat mungkin tidak menerima imunisasi apapun akibat runtuhnya sistem kesehatan,” demikian pernyataan dari Save the Children.

Polio adalah virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam.

Baca juga: Israel mulai vaksinasi polio bagi pasukannya di Gaza

Baca juga: WHO akan kirim 1 juta vaksi polio ke Gaza

Kebangkitan kembali polio diakibatkan kerusakan infrastruktur air dan sanitasi. Hal ini diperparah dengan pembatasan Israel terhadap perbaikan dan pengiriman pasokan.

Jeremy Stoner, Direktur Regional Save the Children untuk Timur Tengah mengatakan, kepadatan penduduk, pengungsian, dan sistem kesehatan yang hancur telah menciptakan kondisi yang sempurna bagi virus ini untuk menyebar dengan cepat.

Stoner mengatakan hal ini sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin sederhana. “Anak-anak ini tidak memiliki kemewahan waktu,” katanya.

Israel melanjutkan serangannya yang brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 40.200 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta hampir 93.000 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat. Blokade yang terus berlangsung juga menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang meninggalkan banyak wilayah di Gaza dalam kehancuran.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diserang pada 6 Mei.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular