Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan membicarakan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengenai kebutuhan untuk menuntaskan tujuan perang di Gaza sekaligus memperluas lingkaran perdamaian di kawasan.
Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steven Witkoff, memperkirakan adanya “terobosan” setelah Trump menawarkan sebuah rencana berisi 21 poin.
Keterangan dari lembaga penyiaran publik Israel menyebut Netanyahu akan menekankan pentingnya menyelesaikan sasaran perang dan memperluas cakupan normalisasi dengan negara-negara regional, sebagaimana dikutip oleh Radio Militer Israel.
Harian Yedioth Ahronoth juga mengutip Netanyahu yang menegaskan bahwa ia akan mendiskusikan “peluang besar yang tercipta dari kemenangan kami dan kebutuhan untuk mewujudkan tujuan perang,” katanya.
Namun, menurut laporan Maariv, militer Israel justru memberi masukan berbeda: mendesak Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan tawanan dengan mempertimbangkan situasi saat ini.
Surat kabar itu menambahkan, militer dan badan intelijen Shin Bet menyadari bahwa Hamas menjadikan penculikan seorang prajurit Israel sebagai target utama dalam operasi manuvernya.
Karena itu, pasukan Israel di lapangan diarahkan untuk lebih waspada terhadap potensi ancaman tersebut.
Di sisi lain, Witkoff menyampaikan pada Rabu (24/9) bahwa ia melihat peluang terobosan dalam beberapa hari mendatang terkait perang Gaza.
Ia menjelaskan bahwa Trump telah menawarkan Trump Peace Plan for the Middle East and Gaza, yang terdiri dari 21 butir, saat bertemu para pemimpin Arab dan Muslim di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.
“Kami menyebutnya Rencana Trump untuk Perdamaian di Timur Tengah dan Gaza, yang terdiri dari 21 poin. Saya percaya, rencana ini bisa menjawab kekhawatiran Israel sekaligus keresahan para tetangganya di Kawasan,” ujar Witkoff dalam Konferensi Concordia di sela sidang umum tersebut.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan AS melancarkan perang yang digambarkan banyak pihak sebagai perang pemusnahan terhadap Gaza.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan itu telah menewaskan 65.382 warga Palestina dan melukai sekitar 167.000 orang, di samping menimbulkan kerusakan infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya.