Wednesday, April 16, 2025
HomeBeritaMedia Israel: Tak ada solusi lain selain berdirinya negara Palestina

Media Israel: Tak ada solusi lain selain berdirinya negara Palestina

Surat kabar terkemuka Israel, Haaretz, dalam tajuk rencananya pada Senin (14/4/2025), menyerukan penghentian segera serangan militer Israel di Jalur Gaza.

Media tersebut menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan posisi Israel di kancah internasional adalah melalui gencatan senjata, pembebasan para tawanan, dan dimulainya proses diplomatik menuju pembentukan negara Palestina.

Haaretz secara terang menyoroti bahwa kebijakan militer yang “brutal” terhadap warga sipil Palestina telah merusak citra Israel “untuk selamanya”.

Dalam editorial itu, ditegaskan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi berat atas tindakan yang dilakukan pasukannya di Gaza.

“Akibat dari kejahatan militer ini akan muncul dalam bentuk boikot ekonomi dan diplomatik, merosotnya legitimasi internasional, serta hancurnya landasan moral dan kemanusiaan dalam masyarakat Israel,” tulis Haaretz.

Dugaan kejahatan perang

Dalam sorotan tajam terhadap operasi militer Israel, editorial tersebut menyebutkan bahwa pembunuhan berulang terhadap puluhan warga sipil atas nama menargetkan tokoh Hamas merupakan kejahatan perang potensial.

Praktik ini dinilai melanggar prinsip proporsionalitas dalam hukum perang dan menunjukkan pengabaian terhadap hukum internasional.

Haaretz juga merinci serangkaian insiden yang mencerminkan kekejaman militer Israel sejak dimulainya kembali serangan.

Termasuk di antaranya adalah kematian lebih dari 1.500 warga Gaza, setidaknya 500 di antaranya adalah anak-anak, serta pembunuhan 15 petugas layanan darurat yang kemudian dikuburkan dalam satu liang kubur.

Serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist yang menyebabkan kehancuran bangunan operasi dan fasilitas pembangkit oksigen untuk unit perawatan intensif turut menjadi sorotan dalam editorial tersebut.

Kebijakan terang-terangan untuk melumpuhkan Gaza melalui kelaparan juga dikecam. Disebutkan bahwa selama enam minggu terakhir, tidak ada bantuan makanan dan pasokan medis yang masuk ke wilayah tersebut.

Laporan kelaparan, malnutrisi, dan merebaknya penyakit pun terus meningkat, diperparah dengan kondisi warga Gaza yang terluka dan kelaparan dipaksa berpindah-pindah oleh tentara Israel.

Solusi: Negara Palestina

Dalam bagian akhir editorial, Haaretz mengapresiasi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut bahwa satu-satunya jalan keluar dari konflik ini adalah solusi politik, dan bahwa Prancis berkomitmen mendukung pembentukan negara Palestina.

Surat kabar itu juga menyinggung video tawanan perang asal Israel-Amerika, Idan Alexander, sebagai simbol bahwa para tawanan Israel pun turut menjadi korban dari kebijakan yang dinilai keliru oleh pemerintahnya sendiri.

“Jika Israel terus menolak gencatan senjata dan terus mengecam upaya diplomatik seperti pernyataan Presiden Macron, negara ini akan semakin terisolasi dan menjadi paria di mata dunia,” tulis Haaretz menutup editorialnya.

Seruan tegas Haaretz ini mencerminkan meningkatnya tekanan internal di Israel terhadap arah kebijakan pemerintah yang hingga kini masih enggan menghentikan operasi militer di Gaza.

Meskipun dihadapkan pada tekanan global dan bencana kemanusiaan yang semakin memburuk.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular