Thursday, March 13, 2025
HomeBeritaMedia-media internasional desak Trump paksa Netanyahu akhiri blokade Gaza

Media-media internasional desak Trump paksa Netanyahu akhiri blokade Gaza

Surat kabar dan situs berita global berfokus pada berbagai topik dunia. Termasuk dampak blokade yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap kehidupan warga Palestina, terutama selama bulan suci Ramadan.

Dalam konteks ini, surat kabar Financial Times dalam editorialnya mendesak pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menekan pemerintah Benjamin Netanyahu agar mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Editorial tersebut menyebut bahwa pemerintah Israel menggunakan bantuan sebagai alat perang.

“Trump harus memaksa Netanyahu untuk mengakhiri blokade Gaza dan mendukung upaya para mediator untuk mengembalikan perjanjian gencatan senjata ke jalur yang benar,” tulis editorial tersebut.

Dalam laporan New York Times, disebutkan bahwa warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Tepi Barat akibat operasi militer Israel menghadapi situasi yang sangat sulit selama Ramadan.

“Keriuhan pasar Ramadan hanya terlihat dari sedikit pembeli yang muram,” tulis surat kabar itu.

Beberapa warga Palestina mengatakan kepada New York Times bahwa Ramadan seharusnya menjadi bulan kebahagiaan. Namun, kini menjadi bulan menunggu tanda-tanda bahwa kehidupan bisa kembali normal.

Dalam konteks tindakan Israel, The Guardian melaporkan bahwa polisi Israel menggerebek sebuah perpustakaan terkemuka milik warga Palestina di Yerusalem Timur.

Mereka menyita sekitar 50 buku, dan menangkap salah satu pemiliknya tanpa perintah pengadilan.

Menurut surat kabar tersebut, polisi Israel menyita buku-buku hanya berdasarkan sampulnya, dengan fokus pada buku-buku yang memiliki gambar bendera Palestina atau kata “Palestina” di judulnya.

Mereka menggunakan layanan terjemahan Google sebelum mengirim gambar buku ke pejabat terkait.

Dalam berita lain, majalah Newsweek melaporkan bahwa ancaman kelompok Ansarullah (Houthi) Yaman untuk melanjutkan serangan terhadap Israel jika gencatan senjata di Gaza runtuh sangat mengkhawatirkan.

Situasi ini membuat lalu lintas pelayaran di Laut Merah dalam keadaan siaga tinggi.

Majalah itu menambahkan bahwa kelompok Houthi telah menyebabkan gangguan besar dalam perdagangan global di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Hal itu menyebabkan pada peningkatan biaya secara signifikan dan memaksa kapal-kapal untuk mengambil rute yang lebih panjang.

Sementara itu, The Washington Post menyoroti bahwa 6.000 dokter asal Suriah di Jerman kini menghadapi dilema besar.

Mereka berada antara tetap tinggal di Jerman atau kembali ke Suriah akibat jatuhnya rezim Bashar al-Assad dan meningkatnya sentimen anti-imigran.

Surat kabar itu mencatat bahwa para dokter Suriah telah mengisi kekurangan tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan di Jerman.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, telah memperingatkan bahwa sektor kesehatan di negara itu bisa runtuh jika para dokter Suriah pergi.

Di sisi lain, The Washington Times menulis bahwa agenda anti-perang Trump memicu perdebatan tentang manfaatnya bagi perdamaian dunia.

Artikel tersebut menunjukkan bahwa janji Trump untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina serta meningkatkan perdamaian di Timur Tengah dapat membuka peluang untuk mengurangi anggaran militer AS.

Namun, beberapa analis memperkirakan bahwa ketegangan geopolitik yang menyebabkan peningkatan pengeluaran pertahanan AS tidak akan berubah secara signifikan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular