Thursday, June 5, 2025
HomeBeritaMenlu Belgia: Yang terjadi di Gaza pemindahan paksa warga

Menlu Belgia: Yang terjadi di Gaza pemindahan paksa warga

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, menyatakan bahwa negaranya memutuskan untuk bersikap lebih tegas terhadap Israel terkait situasi di Gaza.

Dalam wawancara khusus dengan Al Jazeera yang ditayangkan baru-baru ini, ia menegaskan bahwa tindakan militer Israel di Jalur Gaza “tidak bisa lagi dibenarkan sebagai bentuk pembelaan diri yang sah”.

Menteri Lahbib menyoroti bahwa dukungan kuat Amerika Serikat (AS) terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi faktor utama yang melemahkan berbagai tekanan internasional terhadap Israel. Ia menilai tekanan tersebut belum membuahkan hasil signifikan.

Menurutnya, Belgia sedang berkoordinasi dengan sejumlah negara Eropa guna menyalurkan bantuan kemanusiaan secara memadai ke Gaza.

Ia menuduh Israel sebagai pihak yang menyebabkan kondisi kelaparan di wilayah tersebut.

Lebih jauh, Belgia disebut telah mendorong Uni Eropa untuk meninjau kembali kemitraannya dengan Israel, termasuk kemungkinan mengambil langkah-langkah tegas di tingkat kebijakan.

Menteri Lahbib memperingatkan akan eskalasi lebih lanjut dari operasi militer Israel di Gaza.

“Saya tak tahu apa lagi yang harus kita saksikan setelah pengusiran massal dan berbagai pelanggaran yang terjadi, agar dunia menyadari keseriusan situasi di Gaza,” ujarnya.

Ia juga mengkritik penggunaan tuduhan antisemitisme secara berlebihan yang menurutnya seringkali disalahgunakan.

“Argumen antisemitisme tidak boleh digunakan setiap waktu dengan cara yang menyesatkan,” tandasnya.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel ke Gaza yang didukung penuh oleh AS telah menimbulkan lebih dari 178.000 korban jiwa dan luka-luka, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang.

Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, Belgia juga telah memutuskan untuk menerima sejumlah anak dan korban luka dari Gaza guna menjalani perawatan medis di Belgia.

Lahbib menggambarkan kondisi di Gaza sebagai bencana besar yang membutuhkan aksi nyata dari komunitas internasional.

“Kita harus membantu warga Gaza untuk bisa melewati masa-masa paling kelam ini,” ujarnya.

Ia juga menegaskan kembali dukungan Belgia terhadap UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) serta pentingnya menggalang bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina yang terjebak dalam konflik.

Sementara itu, gelombang demonstrasi global terus berlanjut menentang agresi militer Israel.

Massa menuntut diakhirinya pengepungan terhadap Gaza dan dibukanya akses bantuan kemanusiaan.

PBB telah mengeluarkan peringatan serius akan ancaman kelaparan yang mengancam lebih dari dua juta warga Palestina yang masih terperangkap di wilayah tersebut.

Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Osmund Aukrust, juga mengimbau warga Eropa untuk terus menyuarakan penolakan terhadap perang di Gaza.

Ia menyatakan bahwa tindakan Israel bukan hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga membuat dunia semakin tidak aman.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular