Khalil-ur-Rehman Haqqani, Menteri Pengungsi dan Repatriasi Afganistan tewas bersama enam orang lainnya dalam ledakan di gedung kementeriannya di Kabul, Rabu, menurut laporan media lokal Afganistan.
Haqqani dan enam orang lainnya tewas, sementara beberapa orang lainnya terluka dalam ledakan tersebut, lapor Tolo News, mengutip juru bicara Taliban.
ISIS/Daesh, yang sebelumnya terlibat dalam berbagai serangan teroris di Afganistan sejak kembalinya Taliban ke Kabul pada 21 Agustus, tidak segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Keponakan Haqqani, Anas Haqqani, mengatakan kepada wartawan bahwa ledakan terjadi saat sang menteri keluar dari masjid setelah melaksanakan salat zuhur.
Sebelumnya, Zabihullah Mujahid, juru bicara utama pemerintahan Taliban, mengatakan kepada Anadolu bahwa Haqqani tewas dalam ledakan di Kementerian Pengungsi dan Repatriasi di Kabul.
Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, seperti jenis ledakan atau jumlah korban.
“Kami berduka secara mendalam berita bahwa Menteri Pengungsi dari Emirat Islam, Alhaji Khalil-ur-Rahman Haqqani, menjadi syuhada sore ini dalam serangan biadab oleh Khawarij (musuh),” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh polisi Kabul.
Haqqani, 58 tahun, adalah seorang pemimpin terkemuka Taliban dan saudara dari Jalaluddin Haqqani, pendiri jaringan Haqqani, yang berperan penting dalam perang dua dekade Taliban melawan pasukan asing yang dipimpin AS di Afganistan.
Dia juga merupakan paman dari Menteri Dalam Negeri yang menjabat sementara, Sirajuddin Haqqani.
Insiden ini menjadi pembunuhan pertama terhadap seorang menteri yang masih menjabat sejak Taliban kembali berkuasa di Kabul pada Agustus 2021.
