afghanistan

Korban Tewas Gempa Afghanistan Bertambah Menjadi 1.500 Jiwa

GAZAMEDIA, KABUL – Korban tewas akibat gempa yang melanda Afghanistan Tenggara meningkat menjadi lebih 1.500 jiwa dan lebih dari 2.000 orang terluka. Kamis (23/6/2022).

Badan kemanusiaan internasional menyerukan bantuan untuk melewati pembatasan wilayah Barat dalam berurusan dengan pemerintah Taliban untuk memberikan bantuan kepada yang menderita.

Gempa bumi, yang melanda negara bagian Paktika dan Khost pada Rabu pagi menghancurkan ratusan rumah; 600 rumah di Khost dan membuat ribuan orang terlantar di tengah kekhawatiran bahwa bantuan akan terputus.

“Kabul berharap mendapatkan bantuan dari masyarakat internasional untuk membantu mereka yang terkena dampak gempa,” kata Hamid Hassan, seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Dia menambahkan, “Perdana Menteri Afghanistan, Mullah Muhammad Hassan Akhund akan memimpin pertemuan darurat untuk membahas dampak manusia dan material dari gempa.”

Hassan menekankan bahwa Afghanistan dengan berbagai lembaga dan kementeriannya, meluncurkan operasi bersama untuk membantu yang terluka dan mengirim tim khusus helikopter untuk memberikan bantuan medis kepada korban gempa. [ml/ofr]

Bangga! Pengungsi Muslimah Afghanistan Berhasil Menangkan Kursi Parlemen di Australia

GAZAMEDIA, CANBERRA – Pengungsi Muslim Afghanistan, Fatima Payman memenangkan kursi di Senat meawkili Partai Buruh Australia Barat, dan menjadikannya wanita Muslim berjilbab pertama di Parlemen Australia.

Payman adalah anggota parlemen wanita termuda ketiga dalam sejarah Australia (pada usia 27 tahun), mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya bahwa kursi keenamnya di Senat bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia.

Payman berkata: “Dia prihatin dengan sterotip berjilbab di Parlemen dan masyarakat, dan melalui posisinya dia ingin membuktikan kepada khalayak bahwa dia orang Australia seperti mereka, menggunakan jilbab bagi wanita muslimah tidaklah menjadi penghalang dan sebab untuk disalahkan.”

“Ini bukan hanya memerangi Islamofobia di media, tetapi untuk menginspirasi gadis-gadis yang ingin mengenakan jilbab, saya ingin mereka melakukannya dengan bangga dan percaya diri, mereka berhak melakukannya,” ungkap Payman dilansir dari Al-Jazeera.

“Saya satu-satunya orang yang berjilbab di antara hampir 200 anggota parlemen lainnya, dan saya memiliki hak untuk menyuarakannya.” Pungkas Payman[ml/ofr]

Taliban Berhasil Bunuh Pemimpin ISIS di Afganistan

GAZAMEDIA, KABUL – Taliban mengkonfirmasi bahwa mereka telah membunuh sejumlah pemimpin ISIS di wilayah Timur Laut Afghanistan, Ahad (12/6/2022).

Juru bicara resmi Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan: “Elemen Pasukan Khusus kami berhasil membunuh empat pemimpin terkemuka ISIS dalam sebuah operasi di daerah Taloqan di provinsi Takhar.”

Mujahid menyatakan bahwa di antara yang tewas adalah seseorang bernama “Younis al-Uzbekistan”, salah satu pemimpin utama ISIS.

Pada gilirannya, media Afghanistan mengungkapkan bahwa operasi tersebut mengakibatkan pembunuhan delapan orang dari organisasi “Negara Islam” dan menangkap tiga petinggi lainnya.

Afghanistan, yang telah berada di bawah kendali Taliban selama berminggu-minggu, telah menyaksikan sejumlah serangan bunuh diri dan pemboman di dalam masjid dan pemukiman warga sipil, sebabkan puluhan kematian dan ISIS mengaku bertanggung jawab atas kasus tersebut. [ml/ofr]

Sebuah Masjid di Afghanistan Utara Dibom, 22 Tewas dan Puluhan Luka-luka

GAZAMEDIA, KABUL – 22 warga dilaporkan tewas dan 32 lainnya terluka dalam insiden pemboman yang menargetkan sebuah masjid di pusat Mazari-Sharif, Afghanistan Utara. Kamis (21/4/2022).

Juru Bicara pemerintahan Taliban mengatakan, ledakan itu terjadi di sebuah masjid Syiah, menewaskan dan melukai puluhan orang lainnya.

ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui Telegram.

Afghanistan menyaksikan pemboman dan pembunuhan hampir setiap hari, meskipun Taliban kembali berkuasa Agustus lalu. [ar/nb]

Pemimpin Taliban Larang Budidaya Narkoba di Afghanistan

GAZAMEDIA, KABUL – Pemimpin gerakan Taliban Afghanistan, Hebatullah Akhundzadeh mengeluarkan dekrit yang melarang penanaman opium bagi para petani di seluruh wialayah negaranya, Ahad (3/4/2022).

Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan : “Siapa pun yang melanggar larangan itu akan ditangani sesuai dengan ketentuan Syariah Islam.”

Perintah tersebut melarang ekspor, impor, atau transfer semua jenis narkoba, termasuk alkohol.

Langkah ini dilakukan pada saat Taliban berusaha mendapatkan legitimasi Internasional untuk kekuasaan mereka setelah menguasai Afghanistan Agustus lalu.

Pada gilirannya, PBB menyatakan bahwa Afghanistan menyediakan lingkungan yang subur untuk budidaya zat narkotika heroin, terutama poppy, dari mana opium diekstraksi sebagai negara produsen terbesar. Sebagaimana diketahui, budidaya tanaman opium ini adalah komoditas utama bagi masyarakat sekitar. [ml/as/terj. af]

PBB Terima Janji 2,44 Miliar Dolar Bantu Kemanusiaan di Afghanistan

GAZA MEDIA, NEW YORK – Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan adanya janji penerimaan keuangan sebesar $2,44 miliar dari donor internasional untuk bantu masalah kemanusiaan di Afghanistan, Kamis (31/3/2022).

“41 donor telah menjanjikan lebih dari $2,44 miliar sebagai respon masalah kemanusiaan di Afghanistan, juga bantuan negara tetangga lainnya,” Ungkap Joyce Msuya, Asisten Sekretaris Jenderal PBB.

Baru-baru ini, beberapa negara termasuk China dan Rusia menyerukan kerjasama dengan sistem perbankan Afghanistan serta meresmikan sejumlah cadangan bank sentralnya.

Patut dicatat, pada pertengahan Agustus tahun lalu Taliban resmi menguasai pemerintahan Afghanistan sebelumnya, Ashraf Ghani yang mengundurkan diri bersamaan dengan penarikan militer AS dari wilayah tersebut. [ml/as/ofr]

Tempatkan Diplomat di Moskow, Rusia Akui Pemerintahan Taliban

GAZAMEDIA, MOSKOW – Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menerima mandat diplomatik Taliban untuk berkomunikasi dengan pemerintah Afghanistan yang baru, sementara itu mereka menolak kehadiran infrastruktur militer AS atau NATO di wilayah Afghanistan, Kamis (31/3/2022).

 

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan dalam konferensi pers, “Meningkatnya hubungan perdagangan dan ekonomi antara Afghanistan dan sejumlah negara berkontribusi pada kemungkinan pengakuan internasional terhadap pemerintahan Taliban.”

 

Lavrov menambahkan “Utusan Taliban kini sudah aktif di Moskow, tercatat diplomat Afghanistan pertama yang tiba di Moskow pada Februari lalu didelegasikan oleh otoritas Kementerian Luar Negeri Rusia.”

 

Dalam konteks yang sama, Lavrov mengatakan bahwa Moskow dengan tegas menganggap kehadiran infrastruktur militer AS atau NATO di negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan tidak dapat diterima. [ml/as/terj. nb]

Untuk Pertama Kalinya, Menteri Dalam Negeri Taliban Tampil di Hadapan Publik

GAZAMEDIA, KABUL – Media Afghanistan melaporkan, Menteri Dalam Negeri Taliban, Sirajuddin Haqqani muncul untuk pertama kalinya di depan kamera pada kegiatan upacara   kepolisian Afghanistan. Sabtu (5/3/2022).

Sirajuddin adalah kepala Jaringan Gerakan Haqqani, yang memiliki 10.000 pasukan pejuang dengan kemampuan sangat terlatih. Di mana pasukannya sangat ekstensif melawan Amerika saat negara tersebut intervensi Afghanistan.

Diketahui sebelumnya, Amerika memasukkan Sirajuddin dalam daftar “teroris” dengan menetapkan hadiah 10 juta dolar bagi yang mengetahui informasi keberadaannya. [ml/terj.ofr].

Taliban Lobi Komunitas Internasional Bantu Atasi Keuangan Negara

Kabul, Gazamedia – Taliban menuntut pembicaraan dengan masyarakat internasional agar mendapatkan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan sehubungan dengan kebijakan pembekuan dana negara di luar negeri, Jumat (11/2).

Delegasi Taliban di Swiss mengadakan pembicaraan dengan beberapa LSM, mengajak masyarakat internasional bergerak bersama Imarah Islam Afghanistan dengan dasar transparansi dan akuntabilitas mengatasi kebutuhan kemanusiaan.

Seperti yang diketahui, Amerika Serikat menolak melepaskan $9 miliar USD cadangan devisa Afghanistan yang dibekukan di luar negeri.

Beberapa bulan belakangan, PBB juga mengajak beberapa negara Internasional meringankan sanksi yang dikenakan pada Kabul sejak Agustus 2021 agar negara itu tidak collapse (runtuh). [Terj/Nb]

Indonesia Belum Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

GAZAMEDIA, JAKARTA – Pemerintah Taliban di Afganistan terus melakukan manuver untuk mendapatkan pengakuan dari dunia internasiol. Kemarin melalui perdana mentrinya Taliban mengajak kepada negara-negara Islam di dunia untuk mengakui Taliban sebagai pemerintahan yang sah di Afghanistan.

Menanggapi hal tersebut. Pemerintah Indonesia melalui juru bicara Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah di Jakarta mengatakan, bahwa hingga saat ini Indonesia secara resmi belum mengakui Taliban sebagai pemerintahan yang resmi untuk memimpin bangsa Pashtun di Asia Selatan.

“Indonesia menegaskan bahw kami tidak mengakui terhadap pemerintah kelompok Taliban di Afghanistan,” katanya.

Ia menjelaskan, bahwa Indonesia sempat melakukan pengiriman beberapa kali bantuan kemanusian ke Afghanistan. Namun pengiriman bantuan tersebut tidak serta merta bahwa Indonesia mengakui kelompok Taliban sebagai pemerintahan di negara tersebut.

“Betul beberapa waktu yang lalu  kami sempat kirim bantuan ke Afghanistan yang disertai dengan tim dari Jakarta dan bantuan oleh tim esensial yang semua berada di Islamabad, ini semata-mata merupakan murni bentuk kemanusian,” tegasnya.

Lebih lanjut, Teuku ingin kembali menggarisbawai bahwa hingga sekarang, tidak ada satupun negara yang mengakui pemerintahan saat ini di Afghanistan. Namun disisi lain, hampir semua negara melakukan engagment dengan pihak Taliban, termasuk dalam hal ini adalah negara-negara barat seperti Amerika dan Uni Eropa.

“Penting untuk membedakan dua hal itu, yaitu memfasilitasi proses bantuan kemanusian dan hal-hal yang bersifat esensial, serta isu besar yang kerap dipertanyakan terkait aspek pengakuan terhadap pemerintahan Taliban di Afhanistan,” pungkasnya. []