Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, pada Sabtu (4/5) kembali menegaskan komitmen negaranya untuk menghormati kesatuan dan kedaulatan wilayah Suriah serta menolak segala bentuk campur tangan Israel di negara tersebut, dengan alasan apa pun, lansir Anadolu.
Pernyataan ini disampaikan Abdelatty dalam percakapan telepon dengan Massad Boulos, penasihat senior Presiden AS Donald Trump untuk urusan Arab dan Timur Tengah.
Dalam pembicaraan itu, Abdelatty menyampaikan dukungan Mesir terhadap rakyat Suriah, pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, serta perlunya Suriah menjadi sumber stabilitas kawasan.
Ia juga mengutuk serangan udara Israel yang terjadi Jumat dini hari di dekat Istana Kepresidenan di Damaskus. Serangan itu disebutnya sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Pemisahan 1974 antara Tel Aviv dan Damaskus.
Abdelatty menegaskan bahwa Mesir menolak keras segala bentuk intervensi Israel di Suriah. Ia juga mendorong dimulainya proses politik inklusif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Suriah guna keluar dari masa krisis saat ini.
Serangan udara Israel tersebut menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat lainnya, hanya beberapa jam setelah jet tempur Israel menggempur area dekat istana di Damaskus—sebuah eskalasi baru di tengah seruan internasional dan regional untuk menghentikan agresi terhadap Suriah.
Mengenai situasi di Lebanon, Abdelatty menegaskan bahwa Mesir akan terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dan institusi nasional Lebanon demi terciptanya keamanan dan stabilitas.
Ia juga menolak segala bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon serta menyerukan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, termasuk penarikan segera pasukan Israel dari Lebanon selatan tanpa pandang bulu.
Pembicaraan juga membahas hubungan bilateral Mesir-AS serta kemitraan strategis jangka panjang kedua negara yang membawa manfaat bersama di berbagai bidang, termasuk kerja sama dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dan Afrika.
Kedua pihak turut bertukar pandangan tentang isu-isu kawasan, termasuk perkembangan di Tanduk Afrika, Sudan, Libya, dan bagian timur Republik Demokratik Kongo.
Dalam konteks ini, Abdelatty kembali menegaskan dukungan penuh Mesir bagi stabilitas dan keamanan di Sudan dan Somalia, sembari menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah kedua negara tersebut.
