Mesir kembali menegaskan penolakannya terhadap kehadiran militer Israel di Koridor Philadelphi yang terletak di perbatasan Gaza. Demikian laporan kantor berita Anodolu pada Rabu (18/9).
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Kairo, Mesir. Abdelatty mengatakan mereka membahas kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata di Gaza dan pentingnya segera mencapai kesepakatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras mempertahankan kehadiran militer di Koridor Philadelphi di perbatasan Mesir-Gaza. Sikap Netanyahu ditolak keras oleh Kairo dan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Diplomat tertinggi Mesir itu memperingatkan bahaya “tergelincirnya situasi menjadi perang regional.”
Baca juga: Al-Sisi dan Blinken bahas gencatan senjata Gaza di Kairo
Peringatan tersebut muncul sehari setelah setidaknya 12 orang tewas dan hampir 2.800 lainnya terluka akibat ledakan pager di berbagai wilayah Lebanon.
Menanggapi ledakan tersebut, Abdelatty mengutuk setiap eskalasi yang mengancam stabilitas dan kedaulatan Lebanon.
Tidak ada komentar dari Israel terkait ledakan pager, namun Hizbullah berjanji akan membalas Israel atas insiden tersebut.
Menlu Mesir itu juga mengatakan, dia dan Blinken membahas pentingnya mencapai kesepakatan terkait Bendungan Renaisans Besar Ethiopia. Dan memastikan bendungan tersebut tidak membahayakan Mesir, serta pentingnya mendukung persatuan Somalia.
Mesir memandang bendungan Ethiopia sebagai ancaman eksistensial terhadap pasokan airnya dari Sungai Nil. Bertahun-tahun negosiasi antara kedua negara tersebut belum membuahkan hasil.
Baca juga: Gallant nyatakan perang masuki “fase baru”