Sunday, February 23, 2025
HomeBeritaMisteri tahanan Irak di penjara Suriah terungkap: Mereka masih hidup!

Misteri tahanan Irak di penjara Suriah terungkap: Mereka masih hidup!

Aktivis dan keluarga tahanan Irak kini menyebarkan foto dan nama-nama orang Irak yang baru ditemukan setelah serangan ke penjara-penjara lama rezim Suriah.

Banyak dari mereka yang baru dibebaskan sebelumnya dianggap sudah tewas setelah menghilang hampir 20 tahun lalu.

Kini, ada harapan baru bagi ratusan keluarga Irak yang telah bertahun-tahun mencari kerabat mereka yang hilang. Setelah invasi AS ke Irak pada 2003, lebih dari tiga juta orang Irak melarikan diri ke Suriah untuk menghindari kekacauan di negara mereka.

Selama masa itu, banyak orang Irak ditahan oleh pihak berwenang Suriah dengan alasan keamanan atau politik, sehingga keluarga mereka mengira mereka telah meninggal.

Belakangan ini, media Irak melaporkan penemuan seorang tahanan Kurdi-Irak bernama Issa Abdullah, mantan anggota pasukan Peshmerga, di salah satu penjara rezim Bashar al-Assad. Ayah Abdullah mengungkapkan bahwa nama anaknya terdaftar di antara orang-orang yang baru dibebaskan.

Aktivis Irak juga melaporkan tahanan lain yang baru dibebaskan di Suriah. Beberapa di antaranya telah menghubungi keluarga mereka di Irak, tetapi khawatir untuk kembali karena takut ditangkap lagi.

Banyak yang khawatir karena pemerintah Irak dan kelompok bersenjata di Irak mengakui pengadilan yang dilakukan oleh rezim Suriah yang sudah digulingkan.

Beberapa keluarga memilih untuk tidak mengungkapkan temuan mereka demi alasan keamanan.

Salah satunya, sebuah keluarga di Anbar yang setelah bertahun-tahun mencari, akhirnya mengetahui bahwa anak mereka, yang ditahan pada 2009 oleh Suriah, masih hidup di penjara Assad, padahal mereka sudah mengira ia tewas.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa pemerintah Irak belum mendapatkan informasi yang pasti. Kedutaan Irak di Damaskus ditutup, dan stafnya dipindahkan ke Lebanon, sehingga memverifikasi keberadaan tahanan dan mengurus kepulangan mereka menjadi sulit.

Di parlemen Irak, Mokhtar al-Mousawi dari Komite Hubungan Luar Negeri mengatakan bahwa mereka sedang menindaklanjuti masalah ini dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Migrasi dan Pengungsi.

Ia menekankan pentingnya memverifikasi laporan-laporan tentang tahanan Irak di penjara Suriah, meskipun hingga kini informasi yang didapat hanya berasal dari media sosial.

Al-Mousawi menegaskan bahwa Irak bertanggung jawab untuk memulangkan warganya, meski prosesnya rumit karena situasi keamanan di Suriah dan kurangnya komunikasi dengan pemerintah Suriah.

Peneliti Irak Sarah al-Quraishi mengatakan bahwa pengungsian besar-besaran setelah invasi 2003 membuat banyak orang Irak rentan, dan bahwa kini pemerintah Irak harus bekerja sama untuk memverifikasi keberadaan para tahanan dan berusaha memulangkan mereka.

Di Irak utara, Jenderal Bakhtiyar Omar dari pasukan Peshmerga Kurdi mengatakan mereka menggunakan koneksi pribadi untuk mencari orang-orang Kurdi yang ditahan di penjara Suriah. Mereka berharap bisa bekerja sama dengan kelompok seperti Hay’at Tahrir al-Sham untuk membantu masalah ini.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular