Wednesday, April 30, 2025
HomeBeritaNetanyahu jalani sidang ke-27 atas dugaan korupsi, proses masih berlanjut

Netanyahu jalani sidang ke-27 atas dugaan korupsi, proses masih berlanjut

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali hadir di ruang sidang untuk yang ke-27 kalinya, Selasa (29/4/2025), dalam rangkaian persidangan atas tuduhan korupsi, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik.

Sidang digelar di pengadilan pusat Tel Aviv setelah sebelumnya dipindahkan dari Yerusalem karena alasan keamanan.

Sejak sidang pertama yang dimulai pada 10 Desember 2024, Netanyahu menghadapi dakwaan serius dalam tiga kasus besar yang dikenal sebagai File 1000, File 2000, dan File 4000.

Menurut laporan harian Yedioth Ahronoth, hakim telah mengizinkan tim kuasa hukum Netanyahu yang dipimpin Amit Hadad untuk menggelar empat sesi tambahan dalam tahap keterangan saksi yang dijadwalkan selesai pada 7 Mei mendatang.

Setelah itu, proses akan memasuki tahap saling silang pernyataan dan pemeriksaan silang terhadap Netanyahu.

Sementara itu, stasiun televisi Israel Channel 12 melaporkan bahwa Netanyahu enggan menanggapi pertanyaan media seputar tanggung jawabnya atas kegagalan keamanan pada 7 Oktober 2023.

Sebuah insiden yang dianggap sebagai salah satu kegagalan militer dan intelijen terbesar dalam sejarah Israel.

Kasus-kasus besar

Dalam File 1000, Netanyahu dituduh menerima hadiah mewah berupa cerutu, sampanye, dan perhiasan dari pengusaha kaya sebagai imbalan atas bantuan dan perlakuan khusus.

File 2000 menyangkut dugaan negosiasi dengan pemilik harian Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes, untuk mendapatkan pemberitaan positif dengan imbalan melemahkan pesaing medianya.

Sementara itu, File 4000 dinilai sebagai kasus paling berat. Netanyahu diduga memberikan kemudahan regulasi kepada pemilik perusahaan telekomunikasi Bezeq sekaligus situs berita Walla, Shaul Elovitch, sebagai imbalan atas publikasi yang menguntungkan dirinya dan keluarganya.

Jaksa Penuntut Umum Avichai Mandelblit telah mengajukan dakwaan resmi terhadap Netanyahu sejak November 2019.

Netanyahu membantah seluruh tuduhan dan menyebut proses hukum ini sebagai manuver politik untuk menggulingkannya dari kekuasaan.

Ditekan dari berbagai arah

Sidang hari ini juga diwarnai protes dari keluarga sandera Israel yang masih ditahan di Gaza. Mereka menuduh Netanyahu mengabaikan nasib para sandera dan “membiarkan mereka mati.”

Suara-suara kritis tersebut semakin memperumit posisi politik Netanyahu di tengah tekanan internasional dan dalam negeri.

Pengadilan yang semula digelar di Yerusalem dipindahkan ke Tel Aviv karena adanya kekhawatiran terhadap keselamatan Netanyahu.

Channel 12 melaporkan bahwa hakim tengah menunggu laporan terbaru dari aparat keamanan untuk menilai apakah sidang bisa dikembalikan ke Yerusalem.

Ketegangan juga meningkat setelah Kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet), Ronen Bar, mengumumkan pengunduran dirinya yang akan efektif pertengahan Juni.

Hal itu memperkuat sinyal bahwa krisis politik dan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Netanyahu masih jauh dari reda.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular