Wednesday, April 16, 2025
HomeBeritaNetanyahu kunjungi Gaza utara, sesumbar hantam Hamas lebih keras

Netanyahu kunjungi Gaza utara, sesumbar hantam Hamas lebih keras

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan mendadak ke wilayah utara Jalur Gaza, Selasa (16/4).

Kunjungannya dalam rangka meninjau pasukan militernya dan menyampaikan pesan ancaman baru kepada kelompok Hamas.

Kunjungan yang berlangsung dalam pengamanan ketat ini merupakan sinyal lanjutan bahwa Israel belum akan mengendurkan agresinya di wilayah Palestina.

Dalam pernyataan singkat yang dirilis oleh kantor perdana menteri, Netanyahu didampingi Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam peninjauan militer di garis depan utara Gaza.

“Hamas akan terus menerima pukulan demi pukulan,” ujar Netanyahu kepada tentaranya, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Netanyahu juga menegaskan komitmennya untuk membebaskan para sandera dan mencapai seluruh tujuan perang.

“Kami bertempur demi eksistensi dan masa depan Israel,” katanya.

Sejumlah media Israel mempublikasikan foto kunjungan Netanyahu bersama Menteri Pertahanan di lokasi yang dirahasiakan di Gaza utara.

Kunjungan ini baru diumumkan setelah rombongan Netanyahu meninggalkan wilayah tersebut, menandakan tingkat kerahasiaan yang tinggi.

Sementara itu, militer Israel mengungkapkan bahwa Kepala Staf Umum Eyal Zamir juga mengunjungi lingkungan Shuja’iya di sebelah timur Kota Gaza.

Dalam kunjungannya, Zamir menyetujui rencana operasional baru untuk kelanjutan pertempuran, baik dalam skenario ofensif maupun defensif.

“Pasukan kami tengah memimpin perang di berbagai front, dan bertindak semata-mata berdasarkan pertimbangan operasional,” ujar Zamir.

Ia menambahkan bahwa tujuan utama perang ini adalah mempertahankan keamanan Israel, membebaskan para sandera, serta menundukkan Hamas.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melanjutkan operasi militer berskala besar di Jalur Gaza, yang oleh banyak pihak dikategorikan sebagai tindakan genosida.

Serangan tersebut telah mengakibatkan lebih dari 167.000 korban jiwa dan luka-luka di pihak Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang.

Gaza juga telah memasuki masa krisis kemanusiaan akut. Dengan blokade ketat Israel yang telah berlangsung selama 18 tahun, sekitar 1,5 juta dari total 2,4 juta penduduk Gaza kini kehilangan tempat tinggal.

Infrastruktur sipil luluh lantak, dan wilayah tersebut kini berada di ambang kelaparan akibat penutupan total jalur bantuan kemanusiaan oleh Tel Aviv.

Agresi Israel ini terus berlangsung dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS), meski kecaman internasional terhadap situasi kemanusiaan di Gaza semakin meluas.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular