Friday, January 10, 2025
HomeBeritaOPINI: Akankah Trump tarik dukungannya dari separatis PKK di Suriah?

OPINI: Akankah Trump tarik dukungannya dari separatis PKK di Suriah?

Oleh: Melih Altinok

Pada konferensi pers di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat yang terkenal dengan kebijakan menghindari perang selama masa jabatannya, menjawab pertanyaan tentang kemungkinan penarikan pasukan AS dari Suriah dengan mengatakan, “Saya tidak akan memberi tahu Anda itu karena ini bagian dari strategi militer. Tapi yang bisa saya katakan adalah ini terkait dengan Turki.”

Trump menegaskan bahwa Turki merupakan aktor penting dalam situasi di Suriah dan menyatakan, “Presiden Erdogan adalah teman saya dan saya menghormatinya. Saya yakin dia juga menghormati saya.” Mengenai perkembangan terbaru di Suriah, Trump berkomentar, “Jika Anda lihat, Rusia dan Iran kini sudah melemah. Erdogan adalah orang yang sangat pintar; dia mengirim orang-orangnya ke sana dengan berbagai cara dan nama. Mereka pergi dan mengambil kendali.”

Trump juga mengingat bahwa ia telah berhasil mengalahkan Daesh di Suriah, tidak terlibat dalam konflik baru, dan mengakhiri beberapa konflik yang sudah ada.

Trump kemudian menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada seorang jenderal tentang potensi risiko jika pasukan Amerika terjebak dalam tembakan silang di Suriah. “Jenderal itu melihat saya dan berkata, ‘Itu tidak akan baik, Tuan.’ Jadi, saya menarik mereka keluar. Apa yang terjadi? Tidak ada. Mereka mengkritik saya. Sebenarnya, saya telah menyelamatkan 5.000 nyawa.”

Trump adalah seorang politisi yang tidak melihat dunia dan politik melalui pandangan konvensional. Ia tidak terjebak pada pemikiran yang kaku, yang membuatnya mempertanyakan hubungan dengan PKK/YPG, yang selama ini menjadi kebijakan negara di pemerintahan Demokrat AS.

Trump tentu juga menyadari bahwa pandangan tentang PKK dan cabangnya di Suriah, YPG, yang dilukiskan oleh lobi-lobi berbasis Eropa, adalah keliru. Pandangan yang mengromantisasi PKK sebagai “perwakilan Kurdi” adalah bagian dari budaya woke yang berkembang di AS.

Pada 2019, Trump mengatakan, “PKK lebih buruk dari ISIS dalam hal terorisme dan dalam banyak hal lebih berbahaya dari ISIS.” Meskipun tidak dipastikan apakah ia akan menarik pasukan dari Suriah atau tidak, yang jelas adalah hubungan AS dengan PKK selama masa jabatannya tidak akan sama lagi seperti sebelumnya.

Masa kepresidenan Trump tidak terikat pada tatanan politik yang sudah mapan, yang keberadaannya didorong oleh keterlibatan AS yang mahal di Suriah dan wilayah lainnya, seperti yang dilakukan pemerintahan Demokrat.

Trump juga sadar bahwa jika ia tidak mengubah paradigma dasar ini, yang telah mengancam hidupnya, maka kepresidenannya akan menjadi sia-sia.

Melanjutkan dukungan terhadap PKK hanya akan menguntungkan mereka yang ikut campur dalam pemilu AS, seperti yang dilakukan dengan memberikan “Presidential Medal of Freedom” kepada George Soros saat mereka meninggalkan jabatan.

Di sisi lain, situasi di Suriah kini telah menciptakan skenario yang lebih menguntungkan bagi kepentingan regional AS. Mengapa Trump harus melibatkan AS dengan kelompok-kelompok yang tidak berbeda jauh dengan Daesh, sementara ia bisa bekerja dengan pemerintah sah di Suriah dan dengan sosok yang rasional serta dapat diandalkan seperti Presiden Erdoğan?

Seringnya Trump menyebut Presiden Erdogan bukanlah tanpa alasan. Keduanya memiliki banyak kesamaan. Keduanya dipilih bukan hanya melawan lawan politik, tetapi juga melawan mekanisme non-politik.

Dengan sedikitnya titik perbedaan dalam kepentingan mereka, Trump dan Erdogan bisa membuat keputusan secara independen untuk kepentingan negara mereka. Isu Israel adalah salah satu perbedaan, tetapi Suriah bukanlah salah satunya.

Penulis adalah jurnalis dan pengamat politik internasional. Tulisan ini diambil dari opininya di Daily Sabah berjudul Will Trump continue Democrats’ PKK policy?

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular