Friday, March 28, 2025
HomeBeritaPakar militer: Kelompok perlawanan di Gaza berhasil pulihkan kemampuannya

Pakar militer: Kelompok perlawanan di Gaza berhasil pulihkan kemampuannya

Pakar militer dan strategi, Brigadir Elias Hanna mengatakan bahwa perlawanan Palestina di Jalur Gaza telah memulihkan kemampuan manusia, militer, dan strukturalnya.

Hal ini dibuktikan dengan peluncuran roket menuju Tel Aviv dan Ashkelon dalam dua hari terakhir.

Ia menjelaskan bahwa para pejuang perlawanan belum berhadapan langsung dengan pasukan pendudukan Israel seperti sebelum gencatan senjata di Gaza.

Namun, mereka akan memiliki keunggulan dalam tahap berikutnya karena akan bertempur di garis dalam.

Brigadir Hanna menambahkan bahwa para pejuang perlawanan akan membiarkan pasukan pendudukan menetap di suatu tempat sebelum menyerang mereka dari garis dalam, yang memberi keuntungan bagi perlawanan.

Menurutnya, pasukan pendudukan menangani target mereka secara bertahap. Mereka mencoba memisahkan warga sipil dari pejuang melalui perintah evakuasi kepada warga yang kembali ke Gaza Utara. Namun, menurutnya, hal ini sulit dilakukan.

Ia juga menunjukkan tantangan yang akan dihadapi tentara pendudukan jika memutuskan untuk memasuki Jalur Gaza, karena mereka perlu mengamankan lebih dari lima divisi militer. Hal ini menjadi sulit karena banyak pasukan cadangan yang menolak untuk bertugas.

Dalam konteks ini, Brigadir Hanna menilai ada dua proyek Israel dalam menangani Gaza. Mantan Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, menyatakan bahwa Israel tidak akan menduduki Gaza agar tidak menanggung biaya administratif, militer, dan kemanusiaan.

Namun, Kepala Staf baru, Eyal Zamir, memiliki rencana yang berbeda. Ia mengatakan siap menduduki Gaza dengan mengandalkan dukungan Amerika Serikat.

Ia menambahkan bahwa pasukan pendudukan mengandalkan serangan dari berbagai arah dan menargetkan pemimpin perlawanan dalam upaya melemahkan Hamas secara militer dan politik.

Pasukan Israel membunuh pemimpin Hamas, Salah Al-Bardawil, pada dini hari Minggu saat ia sedang beribadah malam di tenda pengungsian di daerah Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.

Kabinet Keamanan Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu menyetujui kelanjutan tekanan militer dan blokade terhadap Gaza.

Keputusan ini dibuat sementara tentara Israel memperluas serangan darat di Gaza, terutama di wilayah selatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Minggu bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 50.021 jiwa.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular