Saturday, April 26, 2025
HomeBeritaPakar militer: Perlawanan Palestina terapkan taktik gerilya, bebani tentara Israel yang lelah

Pakar militer: Perlawanan Palestina terapkan taktik gerilya, bebani tentara Israel yang lelah

Perlawanan Palestina di Jalur Gaza terus melakukan operasi-operasi berskala kecil namun berdampak besar terhadap militer Israel.

Menurut analis militer dan strategis, Kolonel Hatim Karim Al-Falahi, taktik yang diterapkan adalah bentuk dari perang gerilya dan perang pengurasan terhadap kekuatan militer Israel yang disebutnya tengah berada dalam kondisi kelelahan dan keletihan operasional.

Dalam 24 jam terakhir, 2 tentara Israel dilaporkan tewas dan 7 lainnya terluka di Gaza.

Media Israel membenarkan bahwa salah satu insiden terjadi di lingkungan Tel Al-Sultan, Rafah, bagian selatan Gaza.

Sebuah peluru RPG menghantam pasukan Israel dan melukai 3 orang, salah satunya dalam kondisi kritis.

Selain itu, seorang tentara cadangan dari Batalion 5250 juga mengalami luka serius dalam bentrokan di wilayah yang sama.

Operasi perlawanan disebut semakin meluas. Setelah menggempur wilayah utara Gaza, kelompok perlawanan kemudian melakukan serangan di selatan, yang seluruhnya menimbulkan korban di pihak militer Israel.

Kolonel Al-Falahi mencatat bahwa Tel Al-Sultan merupakan daerah yang sejak awal agresi telah dikunci dan diisolasi oleh pasukan Israel.

Namun pasukan perlawanan tetap mampu melakukan operasi di sana dan menimbulkan kerugian di pihak lawan.

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, menyatakan bahwa pada hari Kamis mereka berhasil menembak empat personel militer Israel — terdiri dari perwira dan prajurit — di Jalan Al-Awda, sebelah timur Beit Hanoun, Gaza utara.

Aksi ini disebut sebagai lanjutan dari penyergapan “Kasr As-Sayf” (Patahkan Pedang), yang menewaskan seorang tentara Israel dan melukai beberapa lainnya ketika kendaraan militer dan unit bantuan mereka diserang di lokasi yang sama.

Dalam unggahan di platform Telegram, juru bicara militer Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengatakan bahwa para pejuang Al-Qassam sedang bertempur secara heroik, memasang jebakan terencana.

“Mengintai pergerakan musuh untuk menjebaknya dalam kehancuran pasti, pada waktu dan tempat yang kami tentukan sendiri,” tulisnya dalam unggahan.

Pertanyaan atas efektivitas perang

Seiring intensifikasi serangan perlawanan, militer Israel tampak semakin kesulitan mengelola operasi di Gaza.

Kolonel Al-Falahi menyebutkan bahwa kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius di kalangan media dan masyarakat Israel: Apakah perang ini masih memiliki tujuan yang bisa dicapai jika militer tidak mampu menekan Hamas?

Israel kini mengerahkan seluruh kekuatan militernya di Gaza, termasuk pasukan reguler, cadangan, dan unit penjaga perbatasan.

Namun, menurut Al-Falahi, mempertahankan wilayah bukanlah tujuan utama perlawanan Palestina saat ini, mengingat ketimpangan besar dalam kekuatan militer antara kedua pihak.

Ia juga mencatat bahwa militer Israel mengalami kesulitan nyata dalam meraih kemajuan lapangan.

Setiap kali mencoba melakukan penetrasi, pasukan mereka harus menghadapi serangan gerilya yang terorganisir dan membawa kerugian dalam jumlah tidak sedikit.

“Kerugian yang diderita saat ini hanyalah kelanjutan dari kekalahan yang sudah dialami Israel sejak fase pertama agresinya ke Gaza,” ujar Kolonel Al-Falahi.

Ia menambahkan bahwa secara strategis dan operasional, operasi militer Israel belum menunjukkan hasil nyata.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular