Satu tahun genosida Israel di Gaza menghasilkan kehancuran dahsyat, dan puluhan ribu korban jiwa. Namun dukungan global untuk Palestina semakin kuat dari hari ke hari
“Ini menunjukkan bahwa rasa kemanusiaan masih menang di atas kekuatan politik dan militer,” kata Ryantori, Pakar Timur Tengah Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kepada Gaza Media pada Selasa (1/10).
Menurut Direktur Eksekutif the Indonesia Society for Middle East Studies (ISMES) ini, Israel memang terlihat tidak berhenti menyerang Palestina khususnya wilayah Gaza.
Tapi hal ini dilakukan lebih kepada rasa frustrasi dari rezim Netanyahu yang semakin kehilangan dukungan dari domestik Israel sendiri.
“Untuk menyatukan kembali rasa ke-Israel-an segenap rakyat Israel, kartu perang dimainkan, bahkan dengan eskalasi yang semakin meningkat. Tidak hanya terbatas pada Gaza, namun sekarang meluas ke Lebanon dan Yaman,” ucap Ryantori.
Dia menambahkan ada konsekuensi besar yang harus ditanggung penjajah akibat tindakannya.
Hal itu akan menuntut Israel mengeruk anggaran militernya secara habis-habisan yang dapat merembet pada kondisi keuangannya.
“Ini akan berdampak sangat buruk bagi rezim Netanyahu jika kelak Israel kalah. Oleh sebab itu, Netanyahu sepertinya akan benar-benar all out dalam hal ini,” papar Ryantori.
Ryantori menerangkan dunia internasional melalui PBB sebenarnya tidak tinggal diam atas genosida yang dilakukan Israel.
“Sudah banyak resolusi dan kecaman dilontarkan agar Israel segera menghentikan serangannya. Yang terbaru adalah meminta agar dalam waktu satu tahun Israel keluar dari wilayah Palestina yang didudukinya,” jelas Ryantori.
Namun, kata dia, memang sepertinya hukum internasional terlihat tumpul ke arah Israel. Tidak ada tindakan represif yang nyata sejauh ini atas berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel.
Kata Ryantory, Eropa khawatir sanksi dan hukuman yang masif atas Israel akan membawa eksodus bangsa Yahudi ke Eropa.
“Ini seperti membuka luka lama kembali di era abad ke-20 lalu di Eropa yang tentu sangat mereka hindari,” jelas Ryantori.